Beranda Daerah Solo Polresta Bakal Ikut Awasi Pemudik yang Masuk Solo dan Menginap di Rumahnya

Polresta Bakal Ikut Awasi Pemudik yang Masuk Solo dan Menginap di Rumahnya

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat ditemui awak media. Foto: JSNews/Prabowo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jajaran Polresta Surakarta bakal memberlakukan pengamanan dan penyekatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Salah satunya memantau kepulangan pemudik dari berbagai daerah yang masuk Kota Solo.

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyebut anggota Bhabinkamtibmas akan difungsikan secara optimal dalam pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2020.

“Kita tahu bersama, Pemkot mengawasi pemudik dengan program Jogo Tonggo. Di mana pemudik diminta untuk tidak menginap di rumahnya atau rumah saudaranya selama libur Nataru ini. Jadi fungsi Bhabinkamtimbas sudah kita minta berkoodinasi dengan kader Jogo Tonggo yang ada di wilayah tugasnya,” kata Ade Safri, Senin (21/12/2020).

Dikatakannya, para anggota juga sudah diminta untuk tidak menunggu laporan, namun harus jemput bola dalam menggali informasi. “Jangan sampai kecolongan. Dan sekali lagi langkah tegas ini kita lakukan bukan untuk melarang masyarakat, namun dalam antisipasi penyebaran Covid-19,” tegas Ade.

Baca Juga :  Akan Ada Kirab Festival Seni Budaya Nusantara di Solo, Diikuti 2.500 Peserta Se-Indonesia, Simak Jadwalnya

Dalam operasi Lilin Candi tahun ini, kata Ade, terdapat tiga pospam dan satu pos pelayanan disiapkan Polresta Solo untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas selama libur natal dan tahun baru. Yakni, Simpang Tiga Faroka, Pos Pam Banyuanyar dan juga Simpang Tujuh Joglo.

Selain itu, pos penjagaan juga akan ditempatkan di lokasi pusat keramaian di Kota Solo, seperti tempat ibadah maupun tempat perbelanjaan.

Sementara untuk pos pelayanan ditempatkan di Beteng Vasternburg lantaran jadi titik pusat keramaian kota dan wisata di Solo. Nantinya masing-masing pos akan ditempatkan 26 personil gabungan.

“Kami juga menerjunkan 550 anggota untuk Pam Natal di gereja. Kemudian kita bentuk lima tim pengurai kerumunan, di mana tiap tim terdiri dari 40 anggota. Nantinya tiap kecamatan akan dijaga satu tim ini untuk membubarkan tiap kerumunan yang terjadi. Kita juga sudah membentuk tim penyidik apabila penyelenggara acara menolak kita bubarkan. Akan kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” paparnya. Prabowo