KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mengingatkan kepada para pejabat dan pegawai untuk lebih berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan.
Imbauan itu dilontarkan Plt Kepala DKK, Purwati menyusul meninggalnya Sekdin Disdagnakerkop Dewi Rahayuning yang positif terpapar covid-19, Sabtu (26/12/2020).
Atas kejadian itu, Purwati mengingatkan kepada semua pihak bukan hanya masyarakat namun juga kalangan pejabat agar ekstra hati-hati.
Menurutnya kalangan pejabat boleh dikata rentan terhadap penyebaran covid-19 lantaran arena aktivitasnya padat dan berinteraksi dengan banyak orang.
“Pada prinsipnya pejabat harus serius menjaga protokol kesehatan,” paparnya kemarin.
Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM (Disdagnakerkop & UMKM) Karanganyar, Martadi mengungkap riwayat Sekretaris Dinas (Sekdin) dinasnya, Dewi Rahayuning Wilujeng Slamet (49) yang meninggal dunia, Sabtu (26/12/2020).
Ia mengaku sama sekali tak mengira jika bawahannya itu meninggal positif terpapar covid-19. Sepengetahuannya, almarhumah memang memiliki paru-paru yang terkena flek.
Martadi mengatakan sebelumnya, ia masih sempat berkomunikasi dengan almarhumah dua hari lalu. Ia juga mengaku masih sempat menanyakan kondisi almarhumah dan dijawab sehat saja.
“Saya komunikasi terakhir lewat WA hari Kamis (24/12/2020) kemarin. Saya tanya kabarnya dan dijawab ‘sehat Pak?’,” paparnya kepada wartawan Sabtu (26/12/2020).
Martadi menguraikan sebelumnya, Sekdinnya memang sempat mengeluh merasakan tak enak badan pada tanggal 13 Desember silam.
Sehari berikutnya, yang bersangkutan kemudian beristirahat di rumah. Selama sakit, semua pekerjaan diampu olehnya dan staff lain.
Ditambahkan, proses pemakaman almarhumah digelar secara protokol kesehatan Covid-19. Yakni jenazah dari rumah sakit sempat dibawa pulang sebentar namun tidak dimasukkan ke rumah.
“Disalatkan dengan jarak 2 meter setelah itu langsung dibawa ke makam, ” jelasnya.
Purwati membenarkan almarhumah positif covid dan menjalani isolasi perawatan di rumah sakit.
“Betul almarhumah positif covid-19 sebelum akhirnya meninggal dunia,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (26/12/2020).
Purwati menyebut berdasarkan hasil swab di rumah sakit, almarhumah memang dinyatakan positif covid-19.
Sebelum meninggal, yang bersangkutan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun dalam perjalanan akhirnya meninggal dunia.
Sementara, data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan almarhumah sudah tidak masuk kerja sekitar 15 hari dengan keterangan sakit. Namun tidak dijelaskan secara detail sakitnya apa.
Tidak masuknya almarhumah itu juga sudah sepengetahuan Kadinas Disdagnakerkop & UMKM Martadi sehingga diizinkan untuk beristirahat di rumah. Beni Indra