YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perkembangan terkini dari Gunung Merapi, sempat terdengar suara guguran Gunung Merapi sebanyak enam kali dari Pos Babadan dan Pos Jrakah dengan intensitas lemah hingga keras, pada Kamis (24/12/2020).
Demikian catatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Sementara, kegempaan yang terjadi di antaranya 41 gempa guguran, 312 gempa hybrid/fase banyak, 58 gempa vulkanik dangkal, 1 gempa tektonik, dan 50 gempa hembusan.
Asap kawah pada periode tersebut berwarna putih, intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Laju rata-rata deformasi electronic distance measurement (EDM) Babadan sebesar 11 cm/hari (rata-rata 3 hari).
Sebelumnya, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengungkapkan adanya guguran-guguran dan rekahan di puncak kawah menunjukkan masih adanya aktivitas Gunung Merapi.
Dengan status Gunung Merapi “siaga” (level III) saat ini, ia pun merekomendasikan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III untuk dihentikan sementara ini.
Kemudian, pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Tidak melakukan kegiatan di daerah bahaya.
Selain itu, warga di wilayah KRB III agar mengamankan surat-surat penting/berharga, mengamankan harta bergerak (raja kaya dan raja brana), menyiapkan tas siaga (pakaian, senter, obat-obatan sederhana, radio, handphone/HT, makanan, minuman yang tahan lama) di tempat yang mudah dijangkau.
“Segera mengungsi jika terjadi guguran lava/awan panas yang terus-menerus,” tambahnya.