JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diterjang Upwelling, Ratusan Ton Ikan di WKO Sumberlawang Sragen Mati Mendadak. Puluhan Karamba Dipenuhi Hamparan Bangkai Ikan

Hamparan bangkai ikan menghiasi petak karamba petani di WKO Sumberlawang Sragen akibat kematian mendadak diterjang fenomena upwelling, Minggu (20/12/2020). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Ratusan ton ikan milik petani karamba Waduk Kedung Ombo (WKO) di Sumberlawang Sragen ditemukan mati mendadak.

Ribuan ekor ikan berbagai jenis itu mendadak mati setelah diterjang fenomena upwelling atau air putih.

Musibah itu menimpa setidaknya 200 petani karamba di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Menurut petani dan Pemdes setempat, fenomena upwelling itu melanda sejak Jumat (18/12/2020).

“Iya benar, ada ratusan ton ikan mati mendadak sejak hari Jumat kemarin. Hampir semua petani terdampak. Untuk sementara yang terdata sekitar 200 keramba yang ikannya mendadak mati,” ujar Kepala Desa Ngargotirto, Sumadi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (20/12/2020).

Kades menguraikan dari total 115 petani keramba yang berada di wilayahnya, hingga kini sudah ada 20 petani yang melapor terdampak dan ikan budidayanya mati mendadak.

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

Ia memperkirakan dari 20 petani itu, total ikan yang mati sudah mencapai 200 ton. Ironisnya, mayoritas ikan yang mati sudah memasuki masa panen.

“Rata-rata yang mati ikan yang sudah akan dipanen. Jadi kerugian ya lumayan berdampak bagi petani,” terang Kades.

Lebih lanjut, Sumadi menjelaskan kematian ikan secara mendadak tersebut bukan kali pertama dan hampir menjadi siklus tahunan.

Warga dan petani biasa menyebut fenomena tersebut sebagai upwelling. Hal ini terjadi akibat perubahan suhu bawah air dengan permukaan.

Perbedaan suhu ini membuat air di dasar waduk tiba-tiba naik ke permukaan.

“Tanda-tandanya seperti biasa. Air tiba-tiba warnanya putih, kalau pemilik keramba tidak waspada, bisa mati semua ikannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Pra Popda Karisidenan Surakarta Digelar di Sragen, Sembilan Cabang Olahraga Dipertandingkan

Sepanjang tahun ini, menurutnya petani keramba di WKO sudah mengalami tiga kali upwelling. Upwelling yang biasa terjadi pada musim kemarau, sekarang juga melanda mereka saat penghujan.

“Tahun ini sudah tiga kali, belum jelas kenapa bisa berkali-kali. Tahun 2016 dulu bahkan sempat empat kali setahun. Petani nggak bisa apa-apa, paling bisanya menggeser keramba ke lokasi yang airnya aman,” jelasnya.

Di sisi lain, pantauan di lokasi, hamparan bangkai ikan mewarnai hampir semua petak karamba di WKO tadi pagi. Ribuan ikan dari beberapa karamba mengapung memenuhi karamba.

Sementara, petani terlihat mengevakuasi bangkai ikan itu untuk dibuang atau dikubur. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com