Beranda Umum Nasional Jusuf Kalla Menolak Jika Seruan Azan Disisipi Ajakan Berjihad

Jusuf Kalla Menolak Jika Seruan Azan Disisipi Ajakan Berjihad

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DWI), Jusuf Kalla berbincang bersama pengurus Masjid Al Munawar saat meninjau lokasi penyemprotan cairan desinfektan di Masjid Al Munawar, Pancoran, Jakarta, Jumat ( 13 /3/ 2020) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Ajakan berjihad yang disisipkan dalam azan yang sempat viral, mendapat tanggapan serius dari Dewan Masjid Indonesia (DMI.

Ketua DMI, Jusuf Kalla (JK) menolak adanya penambahan seruan jihad dalam kumandang azan yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

“Azan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” ujar JK dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/12/2020).

Setelah video sekelompok orang melafalkan azan dengan seruan jihad itu viral, JK menilai telah timbul keresahan karena masjid jadi tempat ajakan berjihad.

Menurut JK, pengertian jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom, atau saling mematikan.

Baca Juga :  Komisi IV Semprot Menteri Kehutanan: “Tak Punya Hati Nurani, Kalau Tak Mampu Mundur!”

Sebab jihad mengajak membunuh seperti kejadian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah merupakan pelanggaran yang luar biasa yang harus dihukum oleh negara.

JK menjelaskan, jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan berjihad.

Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Masdar Masudi menjelaskan bahwa mengubah azan dengan ajakan jihad tidak dapat dibenarkan.

Tetapi, menurut dia, jihad tidak selamanya terkait dengan perang, namun bisa jihad untuk memerangi kemiskinan.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.