JOGLOSEMARNEWS.COM Market

Kisah Inovatif di Tengah Pandemi: Produsen Sepatu Aero Street asal Klaten Justru Naik Omset, Pernah Laku 2.800 Pasang dalam 30 Menit

Produk sepatu Aero Street asal Klaten, Jateng. Foto: JSNews/Prabowo
   

 

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia menimbulkan dampak yang luar biasa. Selain sektor kesehatan yang merasakan efek besar, sisi ekonomi juga merasakan dampak yang luar biasa.

Berbagai sektor usaha banyak yang teerpaksa gulung tikar karena pendapatan terus merosot. Tak sedikit pula perusahaan yang harus mem-PHK karyawan.

Meski demikian, pandemi Covid-19 memberikan hikmah tersendiri untuk bangkit dari keterpurukan jika inovasi bisa dilakukan. Termasuk yang dilakukan produsen sepatu lokal asal Wonosari, Klaten bernama “Aero Street”.

Pemilik perusahaan itu, Aditya Caesarico menceritakan kisah itu. Rico, sapaan karibnya, mengakui pada awal pandemi permintaan sepatu produksinya anjlok. Sebelum pandemi, dia hanya memroduksi khusus sepatu sekolah. Selain itu, pabriknya hanya distributor sepatu merek lain.

“Selama pandemi, sekolah diliburkan dan hanya pembelajaran jarak jauh. Jadi saya harus berpikir strategi yang baru untuk mendongkrak penjualan Aero di pasar sepatu lokal,” ungkap Rico saat berbincang dengan awak media.

Dia menuturkan, pada tahun 2015, dirinya memberanikan untuk mendirikan pabrik di daerah Klaten. Lalu, sampai tahun 2020 pada bulan April, penjualan di pasar offline mengalami anjlok hingga 90 persen.

Dengan keadaan itu, dia masih tetap mempertahankan karyawan yang bekerja dengan total 1.400 orang dan tidak ada satu  pun yang di-PHK. “Awal Covid-19, pasar offline kita habis 90 persen. Omzet kita tinggal tersisa 5-10 persen. Saya berusaha keras untuk memunculkan ide-ide baru, karena penjualan sepatu sekolah yang menjadi ciri khas Aero anjlok,” tuturnya.

Untuk mempertahankan ribuan karyawannya, akhirnya Rico memulai mendesain dan memproduksi jenis sepatu yang ngetren di kalangan muda. Dia mengakui medio Februari – April susah recovery produk, sehingga dia pun memberanikan diri mendesain sepatu kekinian.

Mulai April, Rico selain memproduksi desain baru, juga melirik pasar online melalui media sosial Instagram. Tak disangka, beberapa produksinya direspons positif pasar hingga kekurangan stok.

“Saya beralih online karena melihat ada peluang bisnis. Tak tahunya pasar online lebih menjanjikan, perkembangan sangat pesat dibanding offline. Sebelum pandemi kapasitas produksi 6.000 pasang sepatu, saat ini sebanyak 7.200 menuju 9.000 pasang sepatu per hari,” terangnya.

Dia mengatakan, salah satu produknya yang tengah digandrungi anak muda seri Aerostreet Tiger 2D Cartoon yang laku terjual 2.880 pasang hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

“Saat ini kami lagi memproduksi ulang seri 2D tersebut dengan jumlah 2.880 pasang. Harga yang dijual semua seri sama, yakni Rp99.900,” ucapnya.(Prabowo)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com