Beranda Daerah Solo Pilih Tak Gelar Open House di Natal Terakhirnya, Walikota Solo: Kalau Nekat...

Pilih Tak Gelar Open House di Natal Terakhirnya, Walikota Solo: Kalau Nekat Saya Bisa Jadi TSK Dong! 

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka (kanan) menemui FX Hadi Rudyatmo, Rabu (18/9/2019). Triawati
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Momentum Hari Raya Natal pada tahun ini dirayakan sexara berbeda oleh Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Untuk kali pertama, walikota berkumis tebal itu tak menggelar open house seperti yang ia lakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Pamdemi covid-19 menjadi alasan Rudy rela menanggalkan tradisi natalan dan open house yang hampir tiap tahun digelar di rumah dinasnya.
Padahal tahun ini bakal menjadi Natal terakhir bagi Rudy yang akan lengser keprabon pada Februari 2021 mendatang.
“Iya, tidak ada (open house) Saya di rumah bersama keluarga. Tapi nggak masalah, tidak apa-apa,” paparnya dihubungi wartawan, Jumat (25/12/2020).
Bahkan, Rudy berseloroh jika nekat menggelar open house, maka dirinya ibarat menabrak aturan sendiri. Open house ditanggalkan karena bisa memicu klaster covid-19.
Meski tak menggelar natalan dan open house, menurutnya hal itu tak mengurangi kadar keimanan sebagai umat.
“Kalau nekat menggelar saya bisa jadi TSK (tersangka) dong. Bisa bikin klaster baru Covid-19. Natalan secara fisik saja yang berubah. Secara iman kan tidak berubah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan dirinya bakal bertugas sebagai prodiakon dalam misa Natal yang digelar pada Jumat malam di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan Jebres.
Dia hanya bertugas satu kali pada momen misa itu. Tugas tersebut sudah dilakukannya selama delapan tahun berturut-turut.
“Kalau Paskah selama 3 hari saya bertugas pada Kamis sampai Sabtu. Nah, saat Natal hanya sekali, Jumat malam itu,” katanya.
Rudy menjelaskan prodiakon bertugas memimpin ibadah, mendampingi pastur membantu membagikan hosti, mengirim komuni, memimpin ibadah komuni, midodareni, mitoni.
“Kalau saat Paskah biasanya saya yang membawa salib. Kalau enggak salib, ya, lilin. Kalau Natal menanti kelahiran Tuhan Yesus, hanya membagi hosti,” pungkasnya. Wardoyo