SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Secara Bertahap Siapkan Pembelajaran Tatap Muka

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM -– SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo secara bertahap menyiapkan diri untuk melaksanakan program pembelajaran tatap muka. Hal itu dilakukan menyikapi rencana pemerintah yang akan memulai pembelajaran tatap muka Januari 2021.

Seperti diketahui, sampai saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi Corona. Untuk itu, sejumlah kesiapan menyambut pembelajaran tatap muka dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Jatmiko mengatakan, berbagai persiapan dilakukan diantaranya penyusunan kurikulum penyesuaian, pengaturan kelas belajar, pengaturan jam belajar, penyusunan protokol berangkat dan pulang sekolah.

“Selain itu, juga persiapan kantin sehat, panduan dan penyiapan CTPS di sekolah, thermo gun, serta penyemprotan desinfectan di lingkungan sekolah.

Semua dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan demi memaksimalkan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka dimulai,” paparnya, Minggu (29/11/2020).

Terkait hal itu, berbagai bekal dan penyiapan kelengkapan pribadi sekolah, masker, face shield, hand sanitizer, sapu tangan pribadi, bahan sosialisasi dan media informasi serta akses layanan kesehatan terdekat disiapkan secara matang.

“Kita punya program bertahap mengganti meja dan kursi satu siswa – satu meja kursi terbaru warna hijau di awali dari kelas 1ABCD. Kemudian kita atur jaraknya,” imbuh Jatmiko.

Menyambut pembelajaran tatap muka di tengah pandemi, SD Muhammadiyah 1 Ketelan akan memaksimalkan protokol kesehatan, menekankan kesiapan perilaku dan infrastruktur sekolah.

“Juga dengan pengawasan ketat dan kebiasaan hidup disiplin. Dan semua pihak harus saling bergotong royong, berkolaborasi mengelola terukur, terarah dan berkelanjutan pada masa pembelajaran tatap muka yang direncanakan digelar pada Januari 2021.

Banyak cara bisa dilakukan agar warga masyarakat dunia memahami bahaya dan tahu cara mencegah penularan wabah penyakit virus Corona atau Covid-19,” tukasnya. Prihatsari