SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sragen akan mengerahkan total 752 personel untuk giat pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 dengan sandi Operasi Lilin Candi 2020.
Terkait momentum itu, Kapolres menegaskan tidak akan menolerir segala bentuk tindakan intoleransi dan siap apapun yang terjadi untuk menindak secara hukum.
Penegasan itu disampaikan Kapolres AKBP Yuswanto Ardi seusai apel gelar pasukan pengamanan Operasi Lilin Candi yang dipusatkan di Lapangan Mako Yonif 408/Subhrastha Sragen, Senin (21/12/2020).
Apel gelar pasukan itu diikuti Forkompida, jajaran Polres, Kodim, Yonif dan semua unsur terkait. Untuk kali pertama, gelar pasukan kali ini dipimpin Komandan Korem Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Rano Tilaar.
Usai apel, Kapolres mengatakan apel gelar pasukan digelar untuk memastikan kesiapan dan persiapan personel menghadapi Operasi Lilin Candi 2020.
“Ini merupakan suatu kegiatan khusus yang memiliki target dengan personil juga khusus. Oleh karena itu kita juga menyadari untuk target untuk aman tertib dan selamat. Karena di masa pandemi tentunya kita memiliki target bisa sehat baik personilnya atau masyarakatnya,” papar Kapolres kepada wartawan.
Kapolres menguraikan, operasi itu merupakan tugas yang sangat berat yang diberikan negara kepada Polri.
Sehingga Polres membutuhkan dukungan dan backup dari TNI serta pemerintah Kabupaten Sragen dengan tujuan bisa berakhir sesuai harapan pimpinan.
Untuk kegiatan operasi, ia menyebut total 752 orang. Jumlah itu merupakan total ditambah bantuan 172 personel dari TNI.
“Titik pos candi ini, kita akan membuat 5 pos pengamanan Gereja yang ada dua jalur utama dan tiga di lingkungan pemukiman. Serta dua pos untuk menjaga Kanseltibcarlantas yaitu di Rest Area,” terang Kapolres.
Ditambahkan, selain tantangan yang sudah menjadi protap, Kapolres menyebut salah satu prioritas pengamanan adalah antisipasi aksi intoleransi dan terorisme.
Kemudian menggencarkan penegakan protokol kesehatan dengan ketat sesuai dengan perintah dari pimpinan. Ia juga mengingatkan kepada semua pihak agar tidak memberikan ruang bagi kegiatan intoleransi di Sragen.
“Saya ingatkan jangan sampai ada sedikit pun ada kegiatan intoleransi di wilayah Kabupaten Sragen. Kami juga mengingatkan kepada seluruh warga Sragen mari bersama- sama membangun suatu kerukunan antar umat beragama yang melaksanakan ibadah. Saya yakin kejadian intoleransi ini akan terjadi, akan tetapi kami akan siap apapun yang terjadi, untuk menegakkan hukum,” tandasnya. Wardoyo