Beranda Daerah Sragen Ternyata BUMDes di Sragen Yang Sehat Bisa Dihitung dengan Jari. Usaha Simpan...

Ternyata BUMDes di Sragen Yang Sehat Bisa Dihitung dengan Jari. Usaha Simpan Pinjam Kebanyakan Yang Pinjam, Bupati Minta Contoh Betisrejo dan Karungan!

Warga berbondong-bondong ke Pasar Bahulak di Karungan, Plupuh, Sragen, Minggu (1/11/2020) pagi. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendorong semua desa mulai memberdayakan dan berinovasi dengan potensi yang ada di desa masing-masing.

Desa diharapkan lebih mandiri dan mengoptimalkan dana desa untuk menggali inovasi yang ada di desanya tanpa harus bergantung dari Pemkab.

Sebab dalam kurun beberapa waktu terakhir, Pemkab tidak lagi bisa mengalokasikan dana untuk mendorong inovasi desa karena mayoritas anggaran tersedot untuk refocusing penanganan covid-19.

“Belum ada dana untuk desa, mereka harus mandiri. Kita nanti akan meminta CSR pihak ketiga seperti tadi Direktur Bank Jateng menjanjikan tidak hanya di Turi tapi kalau bisa ke desa lain. Sepanjang itu tadi sudah tampak baru memberi bantuan,” paparnya kepada wartawan saat menghadiri Garden Flower di Kampung Turi, Desa Sine, Sragen, Jumat (8/1/2021) pagi.

Bupati Yuni mengatakan desa bisa lebih inovatif dan tidak hanya terpaku menjadikan BUMdes untuk satu usaha simpan pinjam semata.

Sebab faktanya di beberapa beberapa desa yang fokus untuk simpan pinjam, sebagian masih didominasi pinjam saja.

Baca Juga :  Waspada Cuaca Ekstrim 2025 Polres Sragen Adakan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Bersama Unsur Terkait

Ia berharap BUMDes bisa lebih kreatif dan mengarahkan pemberdayaan ke sektor yang lebih potensial. Seperti kawasan Betisrejo (Desa Sukorejo, Jambeyan dan Jetis) memiliki Badan usaha milik desa (Bumdes) dan saat ini sedang membuka jalur trek untuk off-road.

Lalu Pasar Bahulak di Desa Karungan, Karangpelem dengan durian serta umbulnya dan lain-lain.

“Karena BUMDes yang mengelola simpan pinjam, yang terjadi, simpan pinjam di Bumdes lebih banyak pinjam daripada simpan,” kata dia.

Ia melanjutkan BUMDes di Sragen yang sehat masih bisa dihitung dengan jari. Karenanya, adanya rencana program Rp 10 miliar per tahun di 2022 diharapkan bisa untuk menjadi triger dan dorongan bagi BUMDes dsn desa agar lebih tergugah menggali potensi desa.

Yuni mengatakan jika ada sebuah bisnis yang memiliki konsep jelas dan ada pengembangan, pihaknya akan mendukung penuh.

Ia menambahkan desa tak perlu risau atau gamang untuk melangkah. Sebab ketika sebuah inovasi sudah berhasil, maka lambat laun pasti akan menjadi magnet bagi pihak lain untuk menyupport.

Baca Juga :  Breaking News: Warga Sangiran Kalijambe Digegerkan Seorang Pemuda Hilang dan Hanyut di Sungai Cemoro Jembatan Cinta Penghubung Sragen dengan Karanganyar

“Seperti yang terjadi di Kampung Turi ini Setelah tumbuh begini baru ada bantuan dari mana-mana. Semoga saja desa yang lain juga bisa turut memahami. Bahwa yang terpenting bekerja dulu setelah terlihat, mencari bantuan itu mudah,” tandasnya. Wardoyo