SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Berkas kasus penggelapan uang milik 203 pedagang Pasar Kembang, Solo, dengan total mencapai Rp 512 juta. Kasus dengan tersangka Wiyadi (46) warga Nungso, Manang, Sukoharjo sebelumnya ditangani Unit Reskrim Polsek Laweyan.
“Berkasnya sudah lengkap (P21) dan kita limpahkan ke Kejaksaan Negeri Surakarta. Tinggal proses selanjutnya dari sana,” kata Kanit Reskrim Polsek Laweyan, Iptu Marsana mewakili Kapolsek Laweyan, Kompol Ismanto Yuwono, Senin (04/01/2021).
Wiyadi sendiri bertindak sebagai penghimpun uang sebelum disetorkan ke Koperasi Simpan Pinjam Citra Tama.
Sebanyak 203 pedagang tersebut mulai menabung harian ke Wiyadi mulai 17 Juni 2019. Tabungan tersebut seharusnya sudah cair beserta bunga yang dijanjikan setahun setelahnya atau tepatnya pada 23 April 2020.
“Namun koperasinya bangkrut karena pandemi Covid-19 ini. Saya tidak bisa mencairkan uangnya kemudian dilaporkan ke polisi oleh pedagang,” ujar dia.
Lalu, bagaimana dengan uang Rp 512 juta milik para pedagang? Marsana menyebut masalah tersebut masuk dalam ranah perdata.
“Kalau kasus penggelapan itu kan pidana, ya kita selesaikan itu. Kalau untuk uangnya apakah bisa kembali, bisanya diajukan ke perdata,” tegasnya.
Sementara itu Kompol Ismanto menjelaskan pengembangan kasus terus dilakukan untuk mendapatkan fakta dan bukti lainnya. Terlebih dari keterangan tersangka, pemilik koperasi yang bernama Imron mengaku tak bisa membayar karena kolaps.
“Sejauh mana peran dari pemilik koperasi ini akan kami selidiki. Nanti akan dilakukan pemeriksaan. Sejauh ini belum kita proses,” papar mantan Kasatreskrim Polres Karanganyar tersebut.
Atas tindakan itu, tersangka dijerat Pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Perbankan No.10/1998 dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Prabowo