Beranda Daerah Karanganyar Bupati Karanganyar Juliyatmono: Jika Boleh Memilih, Saya Pilih Tak Lanjutkan PPKM. Tidak...

Bupati Karanganyar Juliyatmono: Jika Boleh Memilih, Saya Pilih Tak Lanjutkan PPKM. Tidak Efektif dan Kasihan Rakyat!

Bupati Juliyatmono. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono memiliki pandangan yang berbeda dan bernada minor. Jika boleh memilih, orang nomor satu di Karanganyar itu  memilih tidak melanjutkan PPKM karena tidak efektif dan kasihan rakyat.

Bahkan, hingga Kamis (21/01) Juliyatmono mengaku belum menerima SK Perpanjangan PPKM tersebut dari pemerintah pusat.

“Jika saya diizinkan memilih, maka saya pilih tidak melanjutkan PPKM karena pertimbangan realistis dan rasional,” ungkapnya saat bercengkrama ramah tamah dengan wartawan di Gazebo Pemkab Karanganyar, Kamis (21/1/2021).

Menurut Juliyatmono yang diperlukan mutlak saat ini adalah tingkat disiplin personal masing-masing warga negara dalam upaya menjaga keselamatan diri dari virus covid 19.

Artinya lanjut Juliyatmono, ketika komitmen dan kedisiplinan masing-masing warga negara itu kuat dibuktikan dengan perilaku nyata menyelamatkan dirinya dari virus Covid-19, maka secara alami populasi warga terserang covid akan berkurang dengan sendirinya.

Namun jika seperti yang terjadi selama ini warga negara mengabaikan covid alias jauh dari  upaya maksimal melindungi keselamatannya dari virus covid akibatnya secara alamiah pula populasi warga terserang vovid naik pesat.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Kuncinya itu ada pada disiplin personal itu yang harus dilakukan mutlak absolut untuk menekan penyebaran covid,” tandasnya.

Untuk itulah lanjut Juliyatmono seketat apapun aturan yang dibuat pemerintah termasuk PSBB diganti dengan PPKM dan sejenisnya hasilnya tidak bisa maksimal dan justru ber-efek ganda termasuk sosial dan ekonomi.

Efek sosial ekonomi tersebut ujung-ujungnya menjadi problem ditingkat bawah sehingga secara substantif aturan yang diwajibkan tidak sebanding dengan hasil yang dicapai dan  menimbulkan dampak masalah serius.

“Kalau boleh jujur kita tidak tahu apa hasil yang dicapai dari PPKM selama 14 hari. Kan tidak diketahui hasil pasca PPKM sejauh mana karena PPKM itu diberlakukan dari kondisi sebelumnya yakni dampak dari liburan akhir tahun,” tukasnya.

Bahkan, Juliyatmono menyebut PPKM hanya efektif sebatas untuk show kampanye pemerintah pada masyarakat bahwa virus Covid-19 sudah merajalela dan banyak memakan korban. Untuk itu masyarakat perlu waspada.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

“Efektifnya PPKM ya, sebatas itu saja. Show massif kampanye. Sementara faktual rakyat kecil di satu sisi susah karena ekonominya drop,” lanjutnya. Beni Indra