SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku sudah memanggil semua direktur rumah sakit swasta yang ada di Sragen.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi lonjakan kasus covid-19 di Sragen apabila tidak tertamoung di dua RSUD milik Pemkab Sragen.
“Saya kemarin sudah bertemu dengan semua direktur rumah sakit swasta Sebenarnya teman-teman di rumah sakit swasta itu menunggu dari kita dari pemerintah. Soalnya kalau tidak ada SK dari bupati, tentang rumah sakit ini menjadi rujukan Covid-19 tidak akan bisa terklaim dana itu,” paparnya kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sragen itu juga memastikan semua RS swasta di Sragen sudah menyatakan siap dan dalam persiapan menyiapkan ruang isolasi.
Para pimpinan rumah sakit swasta saat ini hanya tinggal menunggu Surat Keterangan (SK) dari bupati, tentang RS swasta yang bersangkutan menjadi RS rujukan Covid-19.
Dia memastikan apabila Rumah Sakit swasta diperlukan pasti akan siap dan tidak akan penolakan.
Namun terkait berapa jumlah ruang isolasi di RS swasta, Yuni menyampaikan semuanya tergantung dari rumah sakit masing-masing.
“Karena mereka harus prepare ruangan dengan tekanan negatif dan lain-lain. Kemudian alat kesehatan, kemudian pelatihan untuk standar keamanannya dan sebagainya,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan pada Februari RS swasta sudah berjalan dengan baik. Saat ini Yuni mengingat RSUD dr Soehadi ada 78 ruangan. RSUD Gemolong kurang lebih 50.
Di sisi lain, Bupati Yuni juga memastikan tidak ada penumpukan pasien positif Covid-19 Asimtomatik atau tanpa gejala yang akan di karantina di Technopark.
Yuni sapaan akrabnya itu mengatakan pengelolaan technopark saat ini lebih baik dari kemarin, sehingga dipastikan tidak ada penumpukan lagi.
“Kita sudah siapkan technopark, memadai tempatnya, tidak masalah. Dengan aturan yang terbaru isolasi cukup 10 hari jadi tidak ada overload.”
“Technopark kini lebih bagus pengelolaannya dalam artian tidak ada penumpukan lagi, jadi kita siapkan kenyamanan dari teman-teman yang kita rawat di sana,” kata Yuni, Rabu (6/1/2020).
Guna menekan angka penyebaran Virus Corona, Yuni kembali menegaskan yang diutamakan adalah protokol kesehatan yang harus diperketat. Menurutnya peran Satgas Covid-19 akan lebih dikuatkan.
Satgas Covid-19 akan lebih tegas menindak pelanggar protokol kesehatan di masyarakat maupun penyelenggaraan hajatan di masyarakat yang saat ini semakin marak.
“Masyarakat yang melanggar protokol kesehatan akan ditindak tegas. Aturan perbup yang sudah dibuat akan ditegakkan, itu yang paling penting,” tegasnya.
Di sisi lain, hingga Rabu (7/1/2021) jumlah kasus covid-19 Sragen sudah mencapai angka 3.207 dengan 197 warga meninggal dunia. Rinciannya 120 meninggal positif, 74 suspek dan 3 probabel.
Dalam sehari kemarin ada tambahan 71 kasus positif baru dan 1 pasien positif meninggal dunia. Sehari sebelunya juga bertambah 63 pasien positif dengan 4 meninggal dunia. Wardoyo