SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus virus Corona atau covid-19 di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Sragen makin mengganas. Tak hanya menjangkiti 20 warga setempat, dua warga bahkan sudah meninggal dunia akibat terpapar covid-19 di desa itu.
Guna mengantisipasi merebaknya penularan virus, tim Satgas Covid-19 desa setempat terus menggencarkan razia kerumunan dan operasional usaha di malam hari.
“Kami memang terus bergerak bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta tim Satgas Covid-19 untuk melakukan sosialisasi dan pemantauan. Termasuk menertibkan apabila ada kerumunan di malam hari. Seperti malam ini, beberapa warung yang buka melebihi batas waktu dan memicu kerumunan, kami minta menaati peraturan, ” papar Koordinator Satgas Covid-19 Desa Gawan, Warli Saputro kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (19/1/2021).
Ia menyampaikan penertiban itu dilakukan atas dasar SE Bupati dan Instruksi Bupati soal pemberlakuan PPKM. Termasuk di dalamnya pembatasan operasional usaha ekonomi dan warung sampai jam 21.00 WIB.
Menurutnya hal itu dilakukan semata-mata untuk meminimalisir penyebaran covid-19 di Desa Gawan. Sebab sejauh ini, kasus covid-19 di Gawan menunjukkan tren mengkhawatirkan.
“Sampai hari ini kasus positif di Desa Gawan sudah mencapai 20 orang. Rinciannya ada 3 dirawat, 7 masih menjalani isolasi, 8 orang sembuh dan dua meninggal dunia,” imbuhnya.
Kasus terbaru adalah seorang penjaga SDN Gawan I, Kecamatan Tanon, berinisial WS yang meninggal dunia akibat terpapar covid-19 akhir pekan lalu.
Penjaga SD berusia 62 tahun asal Desa Gawan, Kecamatan Tanon itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeratno Gemolong Sragen.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , WS mengembuskan nafas terakhirnya dua hari lalu. Sebelumnya almarhum mengeluh sakit tifus dan dibawa ke RSUD Gemolong.
“Riwayat awalnya sakit tifus, kemudian dibawa ke RSUD Gemolong dan dirawat dua hari lalu meninggal dunia. Hasil swab keluar dan dinyatakan positif terpapar covid-19,” papar Warli.
Karena positif, almarhum dimakamkan secara protokol covid-19. Yakni dari rumah sakit tidak disemayamkan dan langsung dibawa ke pemakaman.
Proses pemakaman dilakukan langsung oleh petugas khusus dengan pakaian APD lengkap. Warli menguraikan dari kasus WS, kemudian dilakukan tracing terhadap keluarganya.
Hasilnya, tidak ada satupun keluarga yang tertular positif. Namun bidan yang sempat merawat almarhum semasa sakit, dilaporkan ikut terpapar.
“Keluarganya negatif semua, tapi Bu Bidan yang merawat tertular dan ikut positif. Kebetulan Bu Bidan itu keponakan almarhum. Sudah kami antar isolasi di Technopark tadi,” terang Warli.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan adanya satu warga Gawan, Tanon yang meninggal positif covid-19.
Menurutnya, hingga kini jumlah pasien positif covid-19 yang meninggal di Sragen sudah mencapai 146 orang, meninggal suspek mencapai 83 dan 3 probabel.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk makin waspada dan meningkatkan protokol kesehatan. Yakni jaga jarak, pakai masker, selalu cuci tangan. Karena penambahan kasus positif masih tinggi dan yang meninggal juga terus bertambah,” tandasnya. Wardoyo