SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Sragen dilaporkan meninggal dunia di Malaysia. Ironisnya, jenazah TKW itu sudah dua bulan lebih masih ada di kamar jenazah rumah sakit karena menunggu dari keluarga di Indonesia.
TKW malang itu disebut bernama Ellen Kusuma Wahyuni. Dari paspornya dia disebut beralamat paspor Kabupaten Sragen.
Kabar duka itu viral di media sosial. Ellen dikabarkan sudah dua bulan meninggal dunia di Malaysia dan belum dipulangkan ke Indonesia hingga hari ini.
Postingan viral tersebut diunggah akun Princess Lucy di grup Facebook Kumpulan Wong Sragen (KWS). Dalam postingannya, akun itu menunggah foto paspor serta tangkapan layar tentang unggahan serupa dari grup Facebook Bansos PMI Malaysia.
Dalam tangkapan layar itu disebutkan Ellen sudah dua bulan meninggal. Karena tidak ada ahli waris, jenazah Ellen hingga kini masih tertahan di kamar jenazah salah satu rumah sakit di Malaysia.
“Mohon bantuannya yang kenal sama orang ini katanya meninggal di malaysia udah dua bulan,,tolong beritahu keluarganya,” ujar akun Princess Lucy dalam unggahannya.
Hingga pukul 14.00 WIB, postingan itu sudah mendapatkan 460 tanggapan dan 191 komentar dari pembaca.
JOGLOSEMARNEWS.COM mencoba menelusuri data Ellen ke Disnakertrans Sragen. Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Ernawan, mengaku sudah mengetahuinya. Bahkan pihaknya sudah mendapatkan kabar ini sejak November 2020 lalu.
“Informasi pertama terkait tenaga kerja bernama Ellen tersebut kami dapatkan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) pada November tahu lalu. Informasi tersebut langsung kami tindam lanjuti saat itu juga,” paparnya Senin (11/1/2021).
Ernawan mengatakan, pihaknya sudah menelusuri alamat yang diberikan oleh BP2MI yakni di Dusun Ngaringrio, Desa Newung, Kecamatan Sukadono.
Informasi yang diterima juga hanya sekedar alamat tersebut, tidak ada nama ahli waris atau keluarga. Sementara di lapangan tidak ada alamat dan nama itu.
“Kami sudah telusuri alamat tersebut sampai ke desa hingga RT/RW nya. Bahkan kepala desa sampai mengumpulkan seluruh perangkat, tidak ada yang namanya Ellen, tidak ada yang kenal,” paparnya. Wardoyo