SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM –Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap wartawan di Jawa Tengah terus membangun kualitas dan kredibilitas profesi kewartawanannya agar tetap bisa kompetetif di era perubahan bisnis media yang sangat cepat dan dinamis.
Ia juga mengapresiasi segala bentuk pendidikan wartawan, termasuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) seperti UKW ke-27 Tahun 2021 yang digelar oleh PWI Jawa Tengah di Hotel Novotel Semarang, Jumat-Sabtu (26-27/2/2021).
Program UKW yang bekerjasama dengan PT Semen Gresik tersebut diikuti oleh 24 peserta, dengan jenjang yang diikuti Muda dan Utama. Mereka berasala dari beragam media di Jawa Tengah maupun perwakilan wartawan Jakarta yang berada di Jateng.
”Saya memang selalu menginginkan agar wartawan itu mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Bahkan, keinginan saya sejak dulu wartawan Jateng mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan jurnalistik di luar negeri. UKW bukan soal lulus atau tidak lulus, tapi upaya membangun SDM dan optimisme agar wartawan lebih berkualitas, profesional dalam bekerja, dan kesiapan menghadapi turbulensi bisnis media, di mana perubahan bisnis media begitu cepat,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Dia mengakui, tulisan wartawan mempunyai efek yang luar biasa dan bisa mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Saat menjalankan tugasnya, wartawan dihadapkan banyak pilihan, misalnya menghajar habis-habisan saat ada peristiwa atau menulis dengan narasi-narasi positif sehingga sering dicap wagu dan takut oleh yang lain.
”Saya pribadi, ketika saya digebuki, di-bully oleh tulisan wartawan, itu saya anggap sebagai energi untuk kontrol, energi untuk memperbaiki diri. Kan ada yang digebuki langsung klenger. Saya senang dengan adanya UKW dalam upaya peningkatan SDM. Ini adalah investasi. Jika tulisannya berbobot, berkualitas, kritiknya diserta dan data fakta, maka wartawannya akan kredibel,” tandasnya.
Ganjar juga berterima kasih kepada PWI yang selalu
memberikan ruang pada dirinya guna turut memotivasi para pekerja media. Dia tak menampik peran pers Jateng sangat tinggi, ketika turut membangun kesadaran masyarakat di masa pandemi Covid-19, mulai PSBB, PKM, PPKM hingga PPKM Mikro.
Sementara itu, Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Hendro Basuki mengatakan, pada wartawan di masa sekarang harus beradaptasi dengan zamannya. Ini artinya, mereka dituntut bekerja dengan pola baru, menyesuaikan zamannya.
”Dulu dalam bursa kerja, ada tes Intellegence Quotient (OQ), pada perkembangannya di tahun 1990-an ada Emotional Quotient (EQ) dan mulai 2010 ada istilah Adversity Quotient (AQ). Artinya apa? Ada adaptasi dan perubahan dalam zamannya. Wartawan juga demikian,” kata Hendro, yang juga penguji jenjang Utama di UKW kali ini.
Sedangkan Ketua PWI Jateng Amir Machmud menyatakan terima kasihnya atas kedatangan Ganjar Pranowo yang dinilainya punya kosistensi dan komitmen tinggi dalam peningkatan SDM wartawan. Menurutnya, Ganjar punya harapan bahwa wartawan perlu disekolahkan, dididik, dilatih agar memiliki skill, kompetensi saat bertugas di dunia jurnalistik.
Amir juga mengingatkan betapa saat ini, media khususnya wartawan memiliki tantangan yang begitu kompleks. Wartawan sering menghadapi pilihan yang rumit, antara kemaslahatan sosial dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
”Ketika memberitakan pandemi Covid-19, misalnya terkait korban. Pada satu sisi, wartawan sering mengulas sebagai bagian dari inspirasi sosial dalam tugas jurnalistiknya, namun rahasia medis juga telah diatur dalam kode etik kedokteran. Ini persoalan yang perlu diseriusi bersama,” kata penulis buku Biografi Jurnalistik itu.
Salah seorang penguji UKW, Sasongko Tedjo menilai, mayoritas peserta yang diujinya sudah memiliki kecakapan jurnalistik dan pengalaman. Yang membuatnya senang mereka juga punya media yang sudah berbadan hukum. Dari semua peserta, ada dua orang yang dinyatakan belum kompeten dan punya kesempatan untuk mengulang dalam UKW selanjutya.
Dalam acara pembukaan UKW, kemarin, hadir pula Direktur Keuangan Semen Gresik Muhammad Supriyadi. Dia mengatakan, bahwa pihaknya selalu support terhadap PWI Jateng yang intens meningkatkan kompetensi wartawan. ”Kehadiran kami bukan untuk mengkondisikan wartawan, namun kami sebagai mitra dalam menjalin komunikasi dan berbagi informasi,” ujarnya.(ASA)