WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaksanaan gerakan Jateng di rumah saja dimulai, Sabtu (6/2/2021). Kendati masih di hari pertama, dampak dari kebijakan itu sudah dirasakan masyarakat Wonogiri.
Dampak yang terasa khususnya di sektor perekonomian. Dimana terjadi penurunan aktivitas di semua pasar tradisional. Penurunan aktivitas bahkan disebut-sebut mencapai lebih dari 75 persen.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKM dan Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati mengungkapkan, semua pasar tradisional dalam kondisi sepi aktivitas. Penurunannya bahkan sampai 80 persen.
“Aktivitas ekonomi pasar di seluruh Wonogiri mengalami penurunan, rata-rata 80 persen,” ujar dia.
Kondisi itu tidak hanya terjadi pada satu dua pasar. Namun menyeluruh di semua pasar tradisional yang ada di 25 kecamatan se-Wonogiri.
Dia mengatakan, Pemkab Wonogiri tidak mengambil kebijakan penutupan pasar selama gerakan Jateng di rumah saja. Namun demikian terjadi penurunan aktivitas di pasar.
“Pemkab Wonogiri memperbolehkan pasar buka, jadi pasar sepi mungkin karena SE Pak Gubernur sudah menyebar ke masyarakat dan viral. Jadi pedagang bingung daripada spekulasi ya sudah, mending tutup ajalah,” beber dia.
Selain itu kata Wahyu, adanya SE gubernur yang viral, masyarakat kemudian berbondong-bondong pergi ke pasar pada hari sebelumnya. Mereka membeli kebutuhan untuk persiapan selama dua hari ke depan.
“Kami dapat laporan dari petugas pasar, kemarin pasar-pasar itu ramai pembeli. Mungkin juga para pedagang enggan buka karena sudah tahu kalau pembelinya sudah borong belanja kemarin,” imbuh dia.
Ditambahkan, meski kondisi pasar sepi petugas maupun pengelola pasar tetap standby. Kondisi ini dimanfaatkan petugas dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan ke seluruh area pasar, seperti di Pasar Purwantoro. Aria