WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejak pandemi Covid-19 merebak di awal September 2020 lalu, diikuti dengan tren baru yakni olah raga bersepeda. Banyak orang yang tadinya jarang berolah raga, mendadak jadi “suka” bergowes ria.
Namun, kemunculan komunitas sepeda Grogi, alias Giriwoyo Gowes Independent, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Hal itu, setidaknya terlihat dari waktu berdirinya Grogi, yakni 13 Oktober tahun 2018 yang lalu. Jadi dua tahun sebelum hadirnya virus mematikan tersebut.
Grogi merupakan komunitas pesepeda asal Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Pendiri Grogi, Bayu Kristianto mengatakan, sejak awaĺ berdirinya, Grogi sudah berhasil menggaet 54 peserta sebagai anggota. Namun hingga saat ini hanya sekitar 20 anggota yang terhitung masih aktif.
Komunitas Grogi juga mempunyai agenda rutin gowes bareng setiap hari Minggunya. Rute yang ditempuh Grogi biasanya dimulai dari Kecamatan Giriyowo hingga ke kecamatan lainnya di sekitar Wonogiri.
“Rute terjauh yang pernah kami tempuh yaitu ke Pacitan, Jawa Timur. Berangkat dari rumah masing-masing,” ujarnya kepada Joglosemarnews.
Pemilihan rute biasanya bergantung pada kondisi jalanan yang dilewati. Ghani Nurdiansyah (20) anggota Gorgi menjelaskan jika jalur yang dipilih adalah fun (on road) maka rutenya hanya dimulai dari kecamatan satu dengan kecamatan lainnya.
Namun jika ingin melintasi jalur menantang, maka rute yang dipilih adalah ekstrem (xc bike), seperti melintasi hutan, pegunungan, atau tempat-tempat dengan medan yang cukup sulit.
Selain agenda gowes bareng, komunitas Grogi kerap menggelar event setiap tahun baru dan menjelang hari kemerdekaan Indonesia pada setiap 17 Agustus.
“Kalau tahun kemarin sebelum Covid itu ada event, tapi kalau sekarang sudah jarang,” jelas Ghani kepada Joglosemarnews, Kamis (11/2/2021).
Meskipun pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat, antusiasme dari komunitas Grogi hampir tidak pernah luntur.
Selama masih dapat melakukan gowes bareng dengan anggota lainnya yang dilanjutkan dengan makan bersama, rasa semangat itu tetap ada walaupun tanpa event besar seperti biasanya.
Selama menjadi anggota komunitas Grogi, Ghani merasakan banyak manfaat untuk dirinya. Manfaat tersebut antara lain menambah relasi, menambah pengetahuan terkait merek sepeda, mengetahui spot foto yang bagus saat bersepeda, dan menambah wawasan untuk menangani sebuah masalah dalam bersepeda.
“Yang paling penting yaitu kita bisa sehat bersama tanpa mengeluarkan banyak uang,” tambahnya.
Hingga saat ini, komunitas Grogi tetap eksis walaupun pandemi belum kunjung berakhir. Menerapkan protokol kesehatan juga tidak luput dari komunitas tersebut sehingga gowes bareng tetap dilakukan. Rullyani Kuncoro Putri