SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemdes Tanon mengaku masih menunggu kebenaran informasi dan kepastian soal kabar meninggalnya seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Karni (57) asal Dukuh Tanon RT 1/1, Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen di Arab Saudi.
Hingga kini, Pemdes juga baru sebatas mendapat kabar dari keluarga dan warga sekitar. Namun ihwal kepastiannya, juga masih menunggu informasi dari dinas berwenang.
“Saya baru dapat kabar, juga dari keluarga dan warga sekitar kemarin malam. Tapi masih simpang siur, kabarnya meninggalnya sakit atau bunuh diri. Makanya kami sementara masih menunggu kepastian dari dinas terkait dulu dan koordinasi,” papar Kades Tanon, Luqman Hakim kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (8/2/2021).
Luqman menguraikan dari pelacakannya, nomor yang memberitahu kabar duka itu ketika dikonfirmasi balik, belum merespon. Hingga kini pihaknya juga masih menunggu kepastian apakah yang memberitahu itu benar dari KBRI atau bukan.
Di sisi lain, ia menyampaikan Karni memang sudah lama bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Yang bersangkutan tercatat meninggalkan kampung halaman sejak 2005 dan belum pernah pulang.
“Memang sudah lama nggak pulang,” tuturnya.
Sebelumnya, TKW dua anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi itu dikabarkan meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
Karni dikabarkan sudah meninggal pada 29 Januari 2021 lalu. Hingga kini jenazahnya masih berada di rumah sakit di Arab Saudi.
Namun keluarga belum sepenuhnya percaya dan meminta pemerintah segera memulangkan jenazah dan mendesak pengusutan penyebab kematiannya.
Adik kandung almarhumah, Mujiyanto (50) menuturkan keluarga mendapat kabar duka itu Sabtu (6/1/2021) habis magrib.
Berawal dari kakaknya yang ada di Irian Jaya dan mendadak menerima telepon dari KBRI Arab Saudi. Dalam telepon itu, pihak KBRI memberitahukan bahwa TKW atas nama Karni meninggal dunia di Arab Saudi.
“Yang pertama ditelepon kakak saya yang ada Irian, adiknya mbak Karni. Awalnya dapat kabar dari KBRI Arab. Orangnya tanya apa benar ini saudaranya ibu Karni binti Kartono. Setelah dijawab iya, terus nanya alamat lengkap ibu Karni yang ada di Indonesia.
Terus di tanyain lagi sama kakak saya emang ada apa pak kok tanya alamat lengkap kakak saya, langsung dari KBRI menyampaikan Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu Karni Binti Parto Hartono. Begitu bilangya,” papar Mujiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (7/2/2021).
Mujiyanto menuturkan kakaknya, Karni, bekerja sebagai TKW sudah hampir 16 tahun yakni sejak tahun 2005. Selama itu, ibu dua anak itu belum pernah pulang.
Meski demikian, setiap perpanjangan kontrak, yang bersangkutan selalu memberi informasi ke keluarga di rumah. Pun dengan uang, juga selalu dikirimkan ke rumah untuk kebutuhan dan biaya sekolah kedua anaknya.
“Suaminya masih ada, anaknya dua. Saya kontak terakhir baru tanggal 26 Januari 2021 kemarin. Waktu itu nggak bilang ada masalah atau keluhan apapun. Sering kontak juga ke keluarga,” terangnya.
Sementara dari surat Medical Report Forensik yang dirilis Pusat Kedokteran Forensik Riyadh Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi tertanggal 3 Feb 2021 menyebut Karni meninggal pada 29 Januari 2021.
Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan almarhumah neninggal akibat gagal jantung lantaran bunuh diri dengan cara gantung diri.
Dokter forensik Dr Nayif Abdul Aziz Al Jahni dalam surat tersebut juga menyebut tidak dilakukan pembedahan pada jenazah.
“Harapan keluarga kalau memang benar kakak kami Karni meninggal dunia di Arab, pemerintah segera memulangkan jenazah ke Indonesia. Dan kedua diusut tuntas penyebab kematiannya. Itu saja Mas,” tukas Muji.
Anggota DPRD Sragen, Hariyanto membenarkan dirinya juga sudah menerima kabar duka itu. Legislator PKB asal Dapil Tanon, Sumberlawabg, Miri itu juga sudah meneruskan informasi itu ke Dinas Tenaga Kerja Sragen agar segera ditindaklanjuti dengan pemulangan.
“Kami berharap Pemkab melalui dinas segera berkoordinasi agar jenazah sesegera mungkin bisa dipulangkan. Lalu diurus hak-haknya juga,” tandasnya. Wardoyo