
SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jika Anda tengah gowes atau jalan-jalan bersama rekan-rekan, dan kebetulan melintasi tanggul Begajah di Kabupaten Sukoharjo, ada satu pemandangan cukup menarik di sana.
Tepat di sebelah timur tanggul, berdiri warung yang cukup mencolok. Namanya adalah WARKOP KU dengan tagline yang menggelitik, Coffee Is A Part of My Life. Namun dari kejauhan, nama yang langsung tertangkap mata adalah SOTO RAWON TANGGUL.
Tulisan itu tertera di selembar spanduk besar memanjang, dengan warna mencolok, merah dan hijau dengan latar belakang warna putih.
Mas Gembong, demikian pemilik WARKOP KU, saat bincang-bincang Joglosemarnews mengisahkan mengenai warung dan wedangan yang didirikannya sekitar dua tahun lalu.
“Konsepnya memang wedangan, tapi di sini juga menyediakan makan besar, seperti rawon dan soto,” ujar Mas Gembong.

WARKOP KU mudah dikenali, karena warung itu menjadi satu-satunya di sepanjang tanggul tersebut.
Sembari menyeruput kopi, atau menikmati semangkuk nasi rawon, pengunjung bisa mengumbar pandangan ke arah barat, di mana air mengalir.
Tanggul itu merupakan pengairan, sehingga kondisinya cukup terpelihara dan bersih dari sampah.
“Justru view ini menjadi salah satu keunggulan dari WARKOP KU,” ujar Mas Gembong.
Bagi pengunjung yang ingin makan atau menikmati kopi di bawah pepohonan, bisa mengambil tempat duduk di meja-meja payung yang bertebaran di bawah pepohonan nan rindang.
Mas Gembong mengatakan, Rawon dipilih sebagai salah satu menu andalan, dengan pertimbangan rawon memiliki banyak penggemar.
Namun demikian, bagi yang kurang menyukai rawon, Mas Gembong menyediakan alternatif nasi soto. Soto Surabaya menjadi pilihan, karena memiliki cita rasa yang khas. Terlebih, dia adalah warga asli Surabaya, sehingga sangat menjiwai cita rasa Soto Surabaya.
“Ini silakan bubuk koya nya. Tanpa buku koya Soto Surabaya jadi kurang nendang. Ciri khasnya ada di situ,” kelakar Mas Gembong kepada Joglosemarnews.
Menikmati kuliner di WARKOP KU tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena harga di warung ini cukup bersahabat.
Untuk semangkuk Soto Surabaya hanya seharga Rp 5.000 dan rawon Surabaya hanya Rp 10.000. Jangan heran jika Anda melihat menu-menu tambahan di sini, karena namanya cukup menggelitik.
Misalnya ada nasi goreng (Nasgor) ngeri seharga Rp 8.000. Warung ini juga menyediakan aneka gorengan, nasi bakar dan soup janda.
Minuman pun namanya lumayan ngeri. Sebut saja misalnya wefang jancuk seharga Rp 8.000, wedang tape (Rp 5.000), jahe (Rp 6.000), chocolate (Rp 5.000). Sementara es cofee ngeri dan es coffee satu hati dihargai Rp 7.000.
“Yang spesial di sini ini wedang jancuk dan sup janda,” ujarnya.

Para pembeli di WARKOPKU cukup beragam, mulai dari warga dari Kota Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar hingga perbatasan Pacitan, Jawa Timur, bahkan Surabaya.
Mas Gembong menceritakan, ada satu kebetulan yang membuat warung miliknya itu cepat dikenal. Ceritanya, pada hari kelima ia buka warung tersebut, secara kebetulan kerabat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melintas di tempat itu, ketika sedang gowes bersama komunitas pengusaha di Sukoharjo.
Mereka kemudian mampir untuk istirahat dan makan pagi bersama rekan-rekannya gowes.
“Beberapa hari kemudian, warung ini malah di-upload di youtube-nya. Itulah yang membuat warung ini cepat dikenal,” ujarnya.
Tidak jarang pula, WARKOP KU digunakan untuk nonbar sepak bola. Untuk nonbar, monitor biasanya diletakkan di sebelah barat dekat warung, dan penonton duduk di meja-meja payung di sisi timur.
Belum lama ini, bahkan sebanyak 50-an anggota Bonek, supporter sepak bola asal Surabaya datang ke tempat itu untuk sebuah acara.
“Waktu itu saya ditelepon teman Bonek dari Surabaya,” ujar Mas Gembong yang juga mantan pengurus Bonek tersebut.
WARKOP KU buka dari pukul enam pagi sampai sebelum magrib. Namun, hari Sabtu dan Minggu, biasanya antara jam 09.00 WIB atau jam 10.00 WIB sudah habis.
Warung tongkrongan tersebut, diakui Mas Gembong, merupakan impian lama saat dirinya masih bekerja di Surabaya.
“Ini sudah impian lama. Saya punya warung untuk nongkrong kawan-kawan lama, dengan harga murah tapi nyaman. Bisa untuk menjalin silaturahmi,” ujarnya.
Bagi yang tak punya waktu untuk berkunjung langsung ke WARKOP KU, masyarakat bisa menggunakan sarana online, karena warung ini juga melayani jasa go food.
Sementara bagi yang hendak berkunjung, jalurnya cukup mudah. Jika Anda dari arah utara di jalan raya Solo-Wonogiri, sesampai di terminal Sukoharjo, teruslah sejauh 500 meter, sampai bertemu perempatan traffic light.
Ambil jalan kampung ya arah timur, kira-kira sejauh dua kilometer, hingga bertemu dengan tanggul. Saat itulah mulai terlihat di seberang tanggul, tulisan SOTO RAWON TANGGUL. Mudah bukan? suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














