JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri Berpotensi Picu Banjir Rembesan Air Hingga Kerusakan Akibat Gempa Bumi, ini yang Harus Dilakukan Masyarakat Terdampak

Kepala Seksi Bendungan BBWSBS Khoirul Murod. JSNews. Aris Arianto
ย ย ย 
Kepala Seksi Bendungan BBWSBS Khoirul Murod. JSNews. Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri ternyata berpotensi memicu terjadinya sejumlah ancaman bencana. Di antaranya banjir akibat genangan air, rembesan air hingga kerusakan bangunan.

Masyarakat terdampak diminta peduli jika terjadi indikasi terjadinya potensi bencana itu.

Fakta tersebut mengemuka ketika Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar sosialisasi rencana tindak darurat Waduk Pidekso di Ruang Girimanik komplek Setda Wonogiri, Selasa (16/2/2021).

Kepala Seksi Bendungan BBWSBS, Khoirul Murod menyebutkan sedikitnya ada empat kecamatan yang bisa tergenang jika limpahan air dari Waduk Pidekso. Limpahan terjadi jika ada over topping atau air yang melimpas keluar melebihi guling tanggulnya.

Baca Juga :  Cara Dapat BLT Mitigasi Risiko Pangan, Perbulan Sampai 200 Ribu

“Untuk potensi terjadinya banjir ini adalah dibuatkan spillway sebagai pintu pelimpas air,” ujar dia.

Potensi selanjutnya, ada kemungkinan rembesan air dari badan waduk. Hal ini mengingat tanggul waduk yang terbuat dari tanah.

“Solusi atas potensi rembesan adalah inspeksi ke seluruh waduk, ada inspeksi harian, mingguan, bulanan, dan sebagainya,” jelas dia.

Bukan hanya itu, waduk yang hingga kini masih dalam proses pembangunan itu bisa rusak ketika ada gempa bumi melanda. Namun hanya pada gempa bumi berskala besar. Untuk gempa dengan 7 skala Ritcher masih dianggap aman bagi waduk.

“Pasca gempa bumi petugas melakukan inspeksi. Jika ada retakan maka segera ditindaklanjuti,” beber dia.

Baca Juga :  Semarak Penerimaan Rapor di SD Negeri 2 Jatiroto: Perpaduan Prestasi dan Kemeriahan

Disinggung soal banyaknya potensi bencana itu dia menegaskan, masyarakat diminta care atau peduli. Jika ada aliran yang lebih besar dari biasanya maka harus segera melapor ke petugas. Atau ketika tumbuh tanaman di sela bebatuan.

“Bisa saja itu indikasi terjadinya rembesan air,” terang dia.

Soal lain dia menerangkan, progres pembangunan Waduk Pidekso sekitar 56,4 persen. Kemungkinan pembangunan kelar pada 2023 mendatang. Usia pakai waduk diperkirakan 50 tahun.

Terpisah, Sekda Wonogiri Haryono berujar, potensi sedimentasi tidak disinggung sebagai ancaman pada Waduk Pidekso. Padahal Waduk Gajah Mungkur Wonogiri memiliki permasalahan terbesar yakni sedimentasi. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com