Beranda Daerah Pantura Wali Kota Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Hingga 2 Pekan...

Wali Kota Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Hingga 2 Pekan Mendatang

Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfudz. Istimewa

PEKALONGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sampai dua pekan ke depan.

Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahfudz mengatakan,  status tanggap darurat itu terhitung berlaku sejak Minggu (7/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021).

Saelany Mahfudz melanjutkan, penetapan status tanggap darurat tersebut dilakukan menyusul banjir yang melanda 22 kelurahan dari 27 kelurahan di wilayah Kota Batik tersebut.

Status tanggap darurat dituangkan dalam SK Wali Kota Pekalongan No: 362/0054 Tahun 2021.

“Kami nyatakan Kota Pekalongan tanggap darurat banjir. Dengan penetapan tanggap darurat banjir secara regulasi ini, otomatis kami lebih  leluasa dalam penanganan banjir ini. Terutama dalam hal pendanaan,” ujar Saelany kepada wartawan di lokasi pengungsian Masjid Al Karomah, Kota Pekalongan, Senin (8/2/2021) lalu.

Dia memaparkan, dari 27 kelurahan dalam empat kecamatan di Kota Pekalongan, 22 kelurahan di antaranya kebanjiran.

Sedangkan jumlah pengungsi saat ini mencapai 2.882 jiwa yang tersebar di 47 titik lokasi pengungsian. Sebanyak 60 dapur umum juga telah disiapkan untuk para warga terdampak banjir.

“Tentu saja, kita prioritaskan sektor kesehatan, makan, bagi para pengungsi dan mereka yang terdampak bencana banjir. Yang terdampak, mereka yang tidak mengungsi, jumlah keseluruhannya hampir 14.000,” terang Saelany.

Sementara itu, saat ini, jumlah pengungsi akibat banjir di Kota Pekalongan hari ini naik menjadi 3.592 orang. Sebelumnya jumlah pengungsi kemarin sebanyak 2.882 orang.

Baca Juga :  Pengemudi Angkutan Barang Dinilai Butuh Penguasaan Mitigasi

“Ya data sementara mencapai 3.592. Data ini masih terus berjalan,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yuda.

Ia menyebutkan, sebanyak 3.592 pengungsi banjir itu tersebar pada 65 titik lokasi pengungsian di 11 kelurahan.

Dijelaskan, penambahan jumlah pengungsi itu terjadi karena warga yang sebelumnya bertahan di rumah akhirnya mengungsi karena banjir tak kunjung surut.

“Ada juga yang meminta dievakuasi dari rumah yang kebanjiran karena kondisi sakit atau lansia. Iya hingga pagi ini (Selasa pagi)  masih banyak permintaan warga untuk dievakuasi,” lanjut dia.

150 Warga Binaan Dievakuasi

Sementara itu, sebanyak 150 dari total 247 warga binaaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan dievakuasi dan dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II A Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang, Senin (8/2/2021).

Hal itu dilakukan karena hampir seluruh blok di Lapas Pekalongan terendam banjir dengan ketinggian 50 sentimeter.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapala Lapas IIA Pekalongan, Agus Heryanto.

“Banjir terjadi karena luapan sungai yang membuat permukaan air dalam Lapas melampaui zona merah sehingga 95 persen bangunan Lapas terendam banjir,” papar Agus.

Dia menjelaskan bahwa evakuasi diprioritaskan bagi warga binaan yang lanjut usia atau kaum rentan.

Baca Juga :  Pengemudi Angkutan Barang Dinilai Butuh Penguasaan Mitigasi

“Dari 150 warga binaan yang dipindahkan, 100 dipindah ke Rutan Kelas II A Pekalongan dan 50 ke Rutan Kelas IIB Batang,” terang Agus.

Dia mengatakan, para warga binaan itu  diungsikan hingga kondisi banjir di dalam Lapas surut. Jika banjir terus meninggi, para warga binaan sisanya akan kembali diungsikan ke lapas dan rutan terdekat lainnya.

“Kami akan lihat perkembangannya. Kalau besok banjir masih tinggi, ya kami evakuasi lagi sisanya. Paling dekat ya ke Slawi, bisa juga ke Brebes atau Tegal. Kalau surut, yang diungsikan kami tarik lagi,” tandas Agus. Frieda