Beranda Edukasi Kesehatan Apa Itu Enzim Tripsin Babi dan Apa Fungsinya dalam Proses Pembuatan Vaksin...

Apa Itu Enzim Tripsin Babi dan Apa Fungsinya dalam Proses Pembuatan Vaksin Astrazeneca?

Ilustrasi vaksin Covid-19. Foto: pexels.com

JOGLOSEMARNEWS.COM Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut vaksin Astrazeneca haram lantaran dalam proses pembuatannya menggunakan unsur yang berasal dari babi. Zat yang digunakan tersebut adalah enzim tripsin babi.

Kendati proses pembuatannya menggunakan unsur haram, namun Komisi Fatwa MUI juga telah menyatakan bahwa penggunaan vaksin Astrazeneca untuk vaksinasi Covid-19 saat ini adalah boleh.

Keputusan mengizinkan penggunaan vaksin Astrazeneca diambil setelah mempertimbangkan lima alasan, yakni pertama, adanya kebutuhan yang mendesak; kedua, keterangan dari ahli yang menyatakan bahaya atau risiko jika tidak segera dilakukan vaksinasi Covid-19.

Ketiga, ketersediaan vaksin Covid-19 yang halal dan suci terbatas. Keempat, adanya jaminan keamanan penggunaan dari pemerintah jika digunakan sesuai aturan, serta alasan kelima, pemerintah tidak bisa secara leluasa memilih jenis vaksin Covid-19 yang digunakan.

Enzim Tripsin

Namun apa sebenarnya enzim tripsin itu? Dan apa fungsi tripsin yang berasal dari babi dalam produksi vaksin Covid-19 Astrazeneca? Berikut penjelasan singkatnya:

Secara umum, enzim tripsin adalah salah satu jenis enzim yang berfungsi penting dalam proses pencernaan. Enzim ini diproduksi oleh pankreas dalam bentuk tidak aktif yang disebut tripsinogen.

Nantinya, zat tripsinogen akan diubah menjadi enzim tripsin di dalam usus dan membantu dalam proses pencernaan bersamaan dengan enzim pencernaan lainnya, seperti pepsin dan simotripsin.

Fungsi utama enzim-enzim tersebut adalah untuk memecah protein pada makanan menjadi asam amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

Sementara dalam proses pembuatan vaksin, enzim tripsin yang digunakan salah satunya bisa berasal dari babi.

Tidak hanya untuk vaksin Astrazeneca, enzim tripsin babi juga digunakan dalam pembuatan vaksin polio. Namun tidak semua vaksin menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya.

Penggunaan Tripsin Babi

Meski dalam proses pembuatannya menggunakan enzim tripsin yang berasal dari babi yang diharamkan, namun hasil akhir vaksin tersebut tidak mengandung unsur babi sama sekali.

Mengutip dari laman idai.or.id, enzim tripsin babi dalam proses pembuatan vaksin tersebut digunakan sebagai katalisator yang akan memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan bagi kuman, bakteri, atau virus.

Nantinya, kuman atau virus tersebut akan dibiakkan dan difermentasi untuk kemudian diambil bagian polisakarida-nya sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.

Tahap selanjutnya adalah melakukan proses pemurnian atau purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 miliar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.

Pada hasil akhir proses produksi, nantinya sama sekali tidak terdapat bahan-bahan yang mengandung enzim babi. Bahkan antigen vaksin ini sama sekali tidak bersinggungan dengan enzim tripsin babi, baik secara langsung maupun tidak langsung.