SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gizi di kalangan anak-anak sekolah di Kota Solo, sejauh ini dinilai belum berimbang dan aman.
Karena itulah, edukasi terhadap orang tua murid harus dilakukan secara lebih intensif, utamanya dalam menangani kasus-kasus stunting dan obesitas.
Selain itu, elemen-elemen terkait perlu menggalakkan gerakan konsumsi Pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Demikian diungkapkan oleh Wulan Ayu KSKM dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta dalam workshop yang berlangsung di aula SMPN 9 Surakarta, Selasa (30/3/2021), sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.
Workshop tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memory of Understanding (MoU) mengenai pendampingan kantin sekolah.
MoU melibatkan beberapa pihak, yakni antara Gita Pertiwi dengan beberapa sekolah di Kota Solo, seperti SMPN 9, SD Muhammadiyah I dan SD Marsudirini Surakarta.
Workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat Kota Surakarta, Rikolto Indonesia, Bagian Kesra Setda Kota Surakarta serta Tim Pembina UKS/M Kota Surakarta.
Sementara itu, materi kedua dengan tema B2SA sebagai upaya pemenuhan gizi anak sekolah, dibawakan oleh Nana Suhartana dari Rikolto Indonesia.
Nana mengatakan, selama ini Rikolto berkontribusi pendampingan petani padi, hingga melakukan advokasi pangan khususnya kantin sekolah sehat ramah anak bersama Gita Pertiwi.
Diketahui, sejauh ini mitra UKS/M, Gita Pertiwi dan Rikolto Indonesia saling sinergi mewujudkan makanan B2SA bagi anak sekolah menuju Sekolah Sehat seiring Program Pemerintah Kota Surakarta.
Sementara itu, Tim Pembina UKS/M Kota Surakarta berharap jejaring kerja sama tentang pendampingan kantin sekolah sehat ramah anak lebih ditingkatkan lagi termasuk instansi pemerintah terkait.
Pasalnya, keberhasilan layanan kantin sekolah sehat ramah anak merupakan bagian terwujudnya Kota Cerdas Pangan. Suhamdani