KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Evaluasi 13 bulan berlangsungnya pandemi Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar menunjukkan adanya fluktuasi sikap dan perilaku masyarakat secara periodik.
Di Karanganyar terpantau dua fase perilaku masyarakat, mulai dari awal Covid-19, terlihat masyarakat ketakutan dan taat terhadap aturan protokol kesehatan.
Namun tren terkini warga mulai cuek dan enggan bermasker serta tidak lagi disiplin menjaga jarak.
Penegasan itu disampaikan oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Nuk Suwarni saat memberikan sosialisasi Protokol Kesehatan Prokes kepada ASN di Halaman Setda Pemkab Karanganyar, Senin (22/3/2021).
“Dari evaluasi DKK, terlihat tren akhir-akhir ini sudah mulai jenuh dengan Prokes. Padahal grafik Covid-19 di Karanganyar belum sepenuhnya menurun. Bahkan cenderung naik walau perlahan,” tandasnya.
Kecenderungan kejenuhan terhadap prokes itu terlihat dari maraknya hajatan dan masyarakat yang berkerumun, termasuk di tempat wisata serta tempat keramaian lainnya.
Menurut Suwarni, kejenuhan terhadap Prokes itu mendorong penambahan kasus Covid-19 di Karanganyar tercatat sebanyak 50 kasus.
Meskipun banyak yang sembuh, namun trennya tetap naik.
Untuk itu, jelas Suwarni, pihaknya kembali menggalakkan sosialisasi Prokes terhadap masyarakat terutama kalangan ASN agar tetap waspada dan tidak lengah karena merasa sudah divaksin Covid-19.
Pasalnya, menurut Suwarni, meskipun divaksin seseirang harus tetap menjaga Prokes
serta tidak berlama-lama di dalam ruang ber-AC.
“Sebaiknya jika ada di suatu tempat buka jendela luas-luasnya agar sirkulasi udara berganti,” ujarnya.
Nuk Suwarni juga menjelaskan, gejala baru Covid-19 bukan lagi hanya sekedar batuk dan pilek, atau tak bisa mencium bau atau kehilangan indera perasa saja, tapi sudah melebar disertai gejala baru.
Namun, menurut Suwarni gejalanya bisa saja tiba-tiba panas, batuk dan lain sebagainya.
“Perlu waspada jika tiba-tiba ada gejala seperti itu,” ungkapnya. Beni Indra