JOGLOSEMARNEWS.COM — Kolesterol yang tinggi dalam darah dapat berakibat buruk bagi tubuh. Penyakit kolesterol atau disebut dislipimedia adalah suatu fraksi lipid yang ditandai dengan adanya aktivitas peningkatan atau penurunan dalam plasma.
Fraksi lipid tersebut terjadi pada kadar kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang alami penurunan, justru kenaikkan kadar kadar kolesterol total, kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), dan trigliserida.
Penurunan kolesterol dapat dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup. Studi menemukan ada keterkaitan risiko kolesterol dengan gaya hidup, seperti pola makan dan aktifitas olahraga. Inisiatif memperbaiki pola makan, salah satunya membatasi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat ganti jadi konsumsi karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks diketahui mengandung serat dipercaya dapat menurunkan risiko terkena kolesterol contoh seperti oatmeal, atau roti gandum. Pedoman nutrisi saat ini merekomendasikan asupan 20-35 gram serat sehari, dengan setidaknya 5-10 gram berasal dari serat larut.
Selanjutnya bisa dibantu dengan konsumsi kacang-kacangan contohnya makan almond, kenari, kacang tanah, dan kacang-kacangan lain baik untuk jantung. Konsumsi kacang mempengaruhi untuk menurunkan LDL sekitar 5 persen dengan konsumsi per 2 ons kacang sehari. Kacang juga memiliki nutrisi tambahan yang melindungi jantung dengan cara lain.
Memenuhi kebutuhan asupan protein juga mmebantu mengatasi kolesterol, yang bisa didapatkan dari sumber lemak yang sehat (lemak tak jenuh), misalnya dari minyak zaitun atau buah alpukat. Dibantu dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung plant sterol atau stanol.
Supaya risiko Kolesterol tidak kembali kambuh, ada beberapa makanan yang perlu diingat supaya tidak dikonsumsi berlebihan suapaya mencegah kondisi kadar kolesterol tubuh tetap stabil. Dikutip dari Laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2ptm).
Butter
Sajian butter kerap menghiasi setiap hidangan seperti roti, kue, dan makanan lainnya. Dalam 1 sendok makan butter terdapat 20 mg kolesterol, berarti dalam 100 mg butter memiliki kandungan kolesterol sekitar 215 mg.
Otak Sapi dan jerohan
Makanan asalnya sumber dari hewani beberapa memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, salah satunya jerohan dan otak sapi yang ge,ar dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Diketahui dalam 10 gram sajian otak sapi terdapat 2.500 mg kandungan kolesterolnya.
Gorengan
Makanan yang satu begitu akrabnya menjadi cemilan, makanan dengan proses penggorengan ini bisa dipastikan mengandung kolesterol, diperparah lagi jika menggunakan minyak goreng yang sdauh terpakai berulang kali.
Udang
Udang merupakan biota lautan yang dapat dikonsumsi, namun jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkat risiko terkena kolesterol dan risiko naiknya kadar kolesterol pada penderitanya. Sajian udang sebanyak 100 mg udang terdapat 195 mg kolesterol, jadi dalam satu ekor udang kandungan kolesterol sekitar 11 mg itu cukup besar.
Kuning Telur
Dalam 100 gram kuning telur setidaknya memiliki kandungan kolesterol sekitar 1200 miligram atau 400 persen, melebihan kebutuhan asupan kolesterol sehari. Maka kuning telur menjadi kandidat dengan kandungan kolesterol yang tinggi dibandingan dengan makanan lainnya.
Jika kolesterol kambuh yang dilakukan pelaksanaan pengobatan ke dokter, mengutip dari Alomedika akan dilakukan Penilaian dan stratifikasi risiko berdasarkan kriteria eksplisit penyakit, selanjutnya upaya perubahan gaya hidup dengan aktivitas fisik dan modifikasi diet.
Pengobatan bagi pasien dengan kadar kolesterol tinggi diberikan pengobatan golongan statin dapat pula digunakan bile acid sequestrants, ezetimibe, atau niasin. Pasien dengan kadar trigliserida tinggi, diberikan terapi golongan fibrat, niasin, asam lemak omega tiga dan diet lemak tidak jenuh.