SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menjelang Ramadhan 2021, harga cabai jenis rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo masih stabil tinggi. Hal itu disebabkan gagal panen yang berdampak pada turunnya pasokan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Totok Tavirijanto mengungkapkan, komoditas cabai sampai saat ini masih memberikan sumbangan besar terhadap terjadinya inflasi maupun deflasi di Kota Solo.
“Jika harganya (cabai) turun, turut menyumbang deflasi. Kalau naik ya pasti penyumbang inflasi. Karena memang hampir semua kalangan masyarakat di Solo mengkonsumsi komoditas ini,” ujarnya, Selasa (23/3/2021).
Salah satu pedagang cabai di Pasar Legi, Darso menuturkan, cabai jenis rawit masih menempati harga tertinggi dari semua jenis cabai.
“Sekarang cabai rawit harganya di Rp 103 ribu per kilogram. Sebelumnya, awal Maret 2021 sempat paling tinggi di angka Rp 115 ribu per kilogram,” paparnya.
Darsi menambahkan, penyebab harga cabai yang saat ini masih stabil tinggi dikarenakan gagal panen di sejumlah daerah akibat cuaca buruk.
“Karena harganya masih tinggi, permintaan juga turun. Biasanya dalam sehari saya bisa.menjual.sekitar dua kuintal cabai. Namun sekarang sekitar 50 kilogram saja terjual per harinya,” tukasnya.
Sementara itu, harga cabai jenis lain, cabai teropong naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai merah keriting masih stabil di Rp 45 ribu per kilogram dan harga cabai rawit putih Rp 27 ribu per kilogram. Prihatsari