SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jumlah pengangguran di Indonesia naik tujuh persen saat pandemi covid-19 atau sekitar 9,77 juta orang. Dari jumlah tersebut, pengangguran di Jawa Tengah sendiri berada di angka sekitar 1,21 juta orang.
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah mengakui, pandemi covid-19 menyisakan banyak pekerjaan rumah di segala sektor. Dimana dampak tersebut paling banyak dirasakan di bidang ketenagakerjaan.
“Dalam lima tahun, pengangguran kira sudah bisa ditekan menjadi 4,99 persen. Namun karena covid-19, usaha yang sudah kita lakukan menjadi berantakan. Jumlah pengangguran kita naik tujuh persen dan di Jateng menyumbang angka yang cukup serius, di atas rata-rata nasional,” paparnya saat melakukan kunjungan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Solo, Rabu (10/3/2021).
Selain itu, masalah juga muncul pada pendidikan tenaga kerja. Pasalnya, profil ketenaga kerjaan sampai saat ini masih didominasi pendidikan SMP.
“57 persen pendidikannya SMP ke bawah. Ini PR kita, ya g seharusnya kita kerjakan mulai baik, namun begitu ada pandemi semua menjadi berantakan dan kita tidak bisa hanya tinggal diam. Atau menyesali keadaan. Harus ada terobosan dan langkah-langkah untuk menyelesaikan,” imbuhnya.
Sementara itu, ditambahkan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenaker, Budi Hartawan, BLK Solo menargetkan untuk membuka 1.304 paket pelatihan sepanjang tahun 2021 ini. Dari jumlah tersebut akan ditargetkan sebanyak 20.864 orang dilatih dengan masing-masing 16 peserta dalam satu paket pelatihan.
“Untuk mendukung itu, tahun 2021 BLK Solo akan membangun kejuruan teknologi informasi dan komputer di lahan BLK yang ada di Kerten,” paparnya. Prihatsari