SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jajaran Polresta Surakarta bersama TNI dan Satpol PP mempertebal pengamanan tempat ibadah.
Langkah itu menyusul bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kemarin.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada JOGLOSEMARNEWS.COM memaparkan, pengamanan tempat ibadah termasuk gereja dipertebal.
Tim pengamanan berasal dari unsur Polresta Surakarta, Korem 074/Warastratama, Kodim 0735/Surakarta, serta Satpol PP.
“Termasuk pelaksaan patroli gabungan berskala besar kita efektifkan ke lokasi-lokasi rawan gangguan kamtibmas,” kata Ade Safri kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (29/3/2021).
Dari data yang dihimpun, pertebal pengamanan terlihat saat ibadah di gereja-geraja kemarin. Selain petugas, polisi juga menerjunkan anjing pelacak untuk menyisir setiap sudut ruangan.
“Pelaks razia atau THTR kita tingkat intensitasnya. Total ada 375 personel dari Polresta, ditambah 55 personel Kodim dan Korem, serta 30 personel Satpol PP,” tegas mantan Kapolres Karanganyar itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol Boy Rafli Amar mengaku sudah mengantongi identitas 2 pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Boy Rafli mengatakan keduanya merupakan pasangan suami istri. Pasutri itu diketahui baru menikah sekitar 7 bulan yang lalu. Prabowo