JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kisah Tragis Ibu 5 Anak Korban Kecelakaan Asal Taraman Bikin Trenyuh Bupati. Langsung Tergerak Beri Bantuan, Berpesan Anak-Anak Harus Tetap Semangat Lanjutkan Sekolah!

Camat Sidoharjo, Susilohono bersama Kepala UPTPK Nunuk Sri Rejeki saat menyampaikan bantuan dan santunan dari Bupati Sragen kepada keluarga almarhumah Sutarti, di rumah duka Selasa (23/3/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kecelakaan tragis yang menewaskan Sutarti (49) warga Dukuh Taraman RT 12/4, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen di Bangjo Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (21/3/2021) memang menyisakan cerita mengharukan.

Kisah tragis almarhumah yang hidup sendirian dan meninggalkan 5 anak dengan 3 anak masih sekolah itu banyak memantik empati dari berbagai kalangan.

Termasuk Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Tergerak dengan kisah dan perjuangan almarhumah, orang pertama di jajaran Pemkab Sragen itu langsung tergugah untuk memberikan bantuan, Selasa (23/3/2021).

Bupati menyerahkan bantuan melalui utusan Camat Sidoharjo, Susilohono, Kepala Kantor UPTPK, Nunuk Sri Rejeki serta dari Dinas Sosial.

Camat dan jajaran menyampaikan bantuan berupa santunan uang tunai dan sembako kepada anak-anak korban di rumah duka Dukuh Taraman RT 12, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Di rumah duka, mereka menyambangi anak-anak almarhumah untuk menyampaikan belasungkawa dan menyerahkan bantuan.

Mereka didampingi oleh Kades Taraman, Anang Cahyono, Ketua RT 12, Mulyadi dan kerabat serta beberapa tokoh masyarakat sekitar rumah duka.

Dalam pernyataannya, Bupati menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden yang menimpa keluarga almarhumah Sutarti. Ia meminta anak-anak dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dan tetap semangat menjalani kehidupan.

Ia berharap santunan dan bantuan yang diberikan itu bisa sedikit meringankan beban anak-anak almarhum. Bupati mengaku trenyuh dan tergerak mendengar kisah tragis yang dialami oleh almarhumah.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

“Kami turut berduka dan berdoa semoga almarhumah bisa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Bantuan ini sebagai wujud kepedulian dari kami, mudah-mudahan  bisa sedikit beban. Saya hanya berpesan anak-anak harus tetap semangat melanjutkan sekolah. Semoga bisa menjadi anak-anak yang cerdas dan sukses sehingga bisa memberikan kebanggaan bagi keluarga,” papar Bupati.

Mewakili keluarga almarhumah, Kades Taraman, Anang Cahyono mengapresiasi bantuan yang diberikan bupati melalui camat dan pejabat terkait. Ia berharap bantuan itu bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup anak-anak yang ditinggalkan almarhumah.

Ia menyampaikan selama ini almarhumah Sutarti memang termasuk keluarga kurang mampu dan masuk di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Selama ini, almarhum memang menghidupi lima anaknya sendirian dengan bekerja sebagai buruh serabutan setelah ditinggal suaminya.

“Alhamdulillah, bantuan sudah kami terima dari Bu Bupati. Semoga bermanfaat dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian beliau Bu Bupati. Semoga bisa menjadi amal ibadah. Dan almarhumah ini memang termasuk keluarga kurang mampu. Putranya ada 5, yang kerja dua dan yang tiga masih sekolah. Ini kami belum membicarakan nanti kelanjutan anaknya yang sekolah itu bagaimana. Karena situasi masih berkabung, nanti kalau kondisi sudah kondusif, kita akan bicarakan dengan kerabat lainnya bagaimana nasib mereka ke depannya,” terang Kades.

Ketua RT 12, Mulyadi menambahkan di mata warga, almarhumah memang dikenal sebagai sosok ibu yang tangguh dan kuat. Dengan ekonomi kurang mampu, yang bersangkutan rela banting tulang kerja apapun demi menghidupi, membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

“Almarhum ini rela banting tulang kerja apapun yang penting halal demi menghidupi anak-anaknya. Anaknya lima, yang masih sekolah ada 3. Yang dua mondok di Mantingan Ngawi, yang paling kecil mau masuk SD ini nanti,” paparnya.

Mulyadi menguraikan setelah kejadian, dari pihak PO Bus Haryanto memang sudah menyambangi keluarga dan memberikan santunan untuk biaya pemakaman sebesar Rp 1 juta.

Kemudian tadi malam juga ada perwakilan dari PO yang hadir ikut yasinan di rumah duka dan memberikan santunan.

“Tapi besarnya berapa juga belum tahu. Dari PO juga sempat menawarkan untuk membiayai pendidikan sampai SLTA,” ujarnya.

Sebagai tokoh RT, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dari Pemkab dan Bupati. Bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban untuk kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anak almarhumah.

“Semoga dapat meringankan beban mereka. Saya selaku tokoh masyarakat sini tahu persis bagaimana sepak terjang dan perjuangan keras Ibu Sutarti ini. Dia kalau musim tanam, keliling jualan grabagan. Lalu lalu musim panen. Dia itu ngasak gabah ke mana saja bahkan sampai ke luar Sragen. Beliau itu nggak segan kerja keras yang penting halal untuk anak-anaknya,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com