Beranda Daerah Wonogiri Larangan Mudik Lebaran 2021, Bagaimana Nasib Kru Bus dan Penerapannya di Wonogiri?...

Larangan Mudik Lebaran 2021, Bagaimana Nasib Kru Bus dan Penerapannya di Wonogiri? Begini Penjelasan Pemkab dan Uneg-uneg PO Bus

Pelatihan peningkatan layanan pelanggan PO Agra Mas, Jumat (26/2/2021). Foto : istimewa
Pelatihan peningkatan layanan pelanggan PO Agra Mas, Jumat (26/2/2021). Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Latangan mudik Lebaran 2021 membawa dampak besar bagi kalangan pengusaha maupun kru bus. Pasalnya Lenaran merupakan momen panen bus dengan adanya arus mudik maupun balik.

Lantas bagaimana penyikapannya, khususnya di Wonogiri yang merupakan salah satu tujuan pemudik menghabiskan libur Lebaran?.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo berpendapat, larangan mudik seharusnya diikuti dengan ketegasan, solusi dan kebijakan turunan yang terintegrasi. Apabila hanya sebuah larangan saja, maka hasilnya dinilai tidak akan maksimal.

“Yang dibutuhkan adalah ketegasan sekaligus opsi solusi dan kebijakan turunan yang terintegrasi,” kata Bupati Joko Sutopo, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, perlu kebijakan-kebijakan turunan. Misalnya terhadap infrastruktur pendukung serta kebijakan yang mengatur operasional bus dan moda transportasi lainnya. Kebijakan untuk pengusaha bus (PO) dan kebijakan untuk para kru bus harus dideklarasikan terlebih dahulu.

Baca Juga :  Heboh di SMK MUHIBA! Remaja Baturetno Bikin Lomba Masak Tiwul Paling Epic, Kreasi Keren Bikin Tercengang

Hal-hal itu, menurutnya, harus segera disusun agar kebijakan larangan mudik bisa sukses secara substansi. Jangan sampai hanya dilarang mudik tanpa ada kebijakan yang terintegrasi.

Staf Operasional PO Haryanto wilayah Wonogiri Heru Setiyono, menjelaskan setelah muncul larangan mudik dari pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa pasrah. Pihaknya mengaku masih menunggu kesepakatan para pengusaha angkutan lainnya lainnya.

Yang pasti dengan adanya larangan itu bakal membuat banyak PO merugi. Pasalnya, momen lebaran jumlah pemudik pada kondisi normal sangat banyak. Pihaknya prihatin karena hampir dua kali musim lebaran kaum boro tak bisa pulang kampung.

Heru berharap, ada pembahasan lebih lanjut terkait larangan mudik lebaran tahun ini.Selain itu, di dalam mengambil kebijakan pemerintah sebaiknya melibatkan Organda sebagai organisasi para pengusaha angkutan darat. Dengan begitu, ada pembahasan di dalam satu wadah forum. Aria

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.