
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Untuk ekspansi bisnis, Bank Daerah Karanganyar (BDK) Perseroda akan menjual saham kepada BumDes se-Kabupaten Karanganyar sebesar Rp 250.000 per lembar.
Penjualan saham tersebut bertujuan untuk mengajak partisipasi desa untuk memiliki BDK melalui penyertaan modal secara langsung melalui kepemilikan saham tersebut.
Direktur Utama BDK, Haryono mengatakan, wacana penjualan saham tersebut sudah mendekati final, namun secara teknis masih menunggu petunjuk Bupati Karanganyar.
“Konsep penjualan saham ini prinsipnya mengajak desa melalui BumDes untuk terlibat langsung dalam penyertaan modal terhadap BDK,” tandasnya, Senin, (15/3/2021).
Haryono menjelaskan, potensi Dana Pihak Ketiga DPK yang bisa dijaring dari konsep kerjasama tersebut sekitar Rp 16 miliar dengan asumsi per desa menanam saham sebesar Rp 100 juta kali sebanyak 160 desa yang ada di Karanganyar.
Selanjutnya, pada penyertaan modal tersebut tentunya akan diberikan deviden ketiap desa.
Selain itu DPK senilai Rp 16 miliar tersebut akan digulirkan untuk warga Karanganyar sehingga asumsinya dana sari desa kembali kedesa serta membantu warga Karanganyar.
“Ini kan banknya wong Karanganyar sehingga juga kembali untuk warga Karanganyar juga,” ungkapnya.
Bahkan Haryono mengungkapkan BDK siap kerjasama skala makro dengan desa yakni program pengelolaan keuangan dana desa dan ADD yang besarannya mencapai Rp 130 miliar per tahun sehingga diproyeksikan akan terjadi simbiosis mutualisme yang menguntungkan.
Adapun jenis kerjasamanya antara lain berupa paket talangan gaji perangkat desa serta pembangunan desa.
Dengan paket kerjasama tersebut peran BDK bisa berfungsi sebagai bank garansi untuk pembiayaan proyek desa.
“Sebagai contoh saja jika desa mau membangun tapi belum ada dana maka BDK siap cover pembiayaannya,” ujarnya.
Pasalnya, lanjut Haryono, mekanisme pencairan DD arsu ADD bertahap sehingga saat belum cair BDK siap menalangi kebutuhan pendanaan pembangunan desa. Kelak jika DD atau ADD sudah cair maka desa tinggal membayar ke BDK.
Untuk paket kerjasama ini BDK berjanji terapkan bunga rendah agar saling bisa berjalan yakni 0.5% per bulan.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan BDK harus maju secara dahsyat bukan hanya sekedar sukses. Untuk itu Bupati akan merekomendasikan agar DD atau ADD bisa dikerjasamakan dengan BDK.
“Dengan coverage DD dan ADD senilai Rp130 miliar akan dikelola secara profitable agar bisa memberikan keuntungan bagi desa dan bagi BDK,” ujarnya, Senin (15/3/2021) usai memberikan sambutan di BDK. Beni Indra
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














