Beranda Daerah Sragen Menengok Perjuangan Warga, Babinsa, Relawan BPBD hingga PSHT Berhasil Tuntaskan Pembangunan...

Menengok Perjuangan Warga, Babinsa, Relawan BPBD hingga PSHT Berhasil Tuntaskan Pembangunan Tanggul Darurat di Desa Tangkil Sragen. Habiskan 2.200 Ban Bekas, 8 Hari Kerja Bakti, Berharap Tak Ada Longsor Lagi!

Kades Tangkil, Suyono (tengah) bersama Babinsa Sertu Supar (kanan) dan relawan BPBD saat berpose di atas tanggul darurat dari ban bekas yang selesai dibangun hari ini, Senin (8/3/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembuatan tanggul darurat di bantaran sungai Dukuh Gabusan, RT 2 Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Sragen akhirnya selesai dikerjakan, Senin (8/3/2021).

Kehadiran tanggul itu diharapkan bisa menjadi benteng mencegah erosi dan longsor yang selama ini menghantui warga bantaran acapkali hujan deras dan banjir tiba.

Tanggul darurat sepanjang 100 meter dengan kedalaman 8 meter dibangun dengan total menghabiskan 2.200 ban mobil bekas.

Hebatnya tanggul yang sebelumnya diprediksi selesai dalam 10 hari, mampu diselesaikan secara gotong royong hanya dalam waktu 8 hari atau dua hari lebih cepat dari estimasi awal.

Kades Tangkil, Suyono mengatakan pengerjaan tanggul darurat itu melihatkan warga bersama gabungan dari prajurit TNI Kodim 0725/ Sragen bersama Polri, warga, BPBD, PUPR dan petugas BBWS Bengawan Solo serta dibantu organisasi PSHT.

Pihaknya mengapresiasi semangat gotong royong semua elemen dalam penanganan musibah tanah longsor di wilayahnya dengan bahu membahu membangun talud tersebut.

Tak lupa ia sampaikan apresiasi kepada sejumlah elemen yang tergerak membantu material dan bantuan dalam bentuk apapun hingga mempercepat selesainya tanggul.

“Alhamdulillah, dari Pak Danramil kemarin juga terjun langsung di sini. Yang jelas kami mewakili warga sangat senang akhirnya bisa terbangun tanggul pengaman. Terimakasih untuk semunya yang sudah menemani dan membantu kami selama 8 hari ini. Kalau dikerjakan pakai alat berat sangat tidak mungkin makanya kita kerjakan secara manual secara bersama-sama,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (8/3/2021).

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Suyono menguraikan pembuatan tanggul darurat itu memang sudah mendesak dan sangat diperlukan. Pasalnya kondisi tanah di lokasi itu sangat labil dan mudah longsor apabila hujan deras dan debit sungai meningkat.

Bahkan beberapa hari lalu, terdapat 4 rumah warga di pinggiran sungai yang sebagian sudah longsor ke sungai.
Empat rumah di RT 2 tersebut di antaranya milik Saino (60), Sukidi, (59), Supri (40) dan Suyadi (45).

Bahkan sebagian terpaksa harus dibongkar paksa dan digeser karena ada pekarangan dan bangunan yang sudah amblas tergerus air sungai.

“Terimakasih untuk semunya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat mencegah banjir dan longsor sehingga warga bisa tenang kembali. Karena sebelum dibuat tanggul ini warga kalau malam pas hujan pada was-was. Dan di sini saya selalu ditemani Pak Babinsa dan Danramil selama penanganan tanggul ini,” terangnya.

Kades menambahkan setelah tanggul terwujud, selanjutnya pihaknya dan warga akan berupaya memberdayakan penghijauan atau penanaman pohon di wilayah bantaran.

Meski sudah ada tanggul, ia tetap mengimbau kepada warga di bantaran sungai untuk senantiasa waspada dan siaga ketika hujan deras tiba.

“Imbauan saya pada warga yang berdomisili di bantaran sungai dari Garuda dan Mungkung agar selalu waspada karena curah hujan masih cukup tinggi,” ujarnya.

Babinsa Desa Tangkil, Sertu Supar mengapresiasi dan bersyukur pembangunan tanggul darurat di Gabusan bisa selesai.

Menurutnya setelah 8 hari berjibaku, hari ini tinggal dilakukan pembersihan bekas bahan yang digunakan untuk tanggul.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

“Kita bersama rekan BPBD dan masyarakat melaksanakan pembersihan sisa tanah urug yang masih ada di jalan karena licin dan berbahaya bagi penguna jalan yang lewat. Yang jelas untuk tanggul daruratnya sudah selesai ,” urainya.

Sertu Supar menambahkan pemilihan ban mobil bekas sebagai tanggul karena dirasa efektif dan lebih mudah didapat. Di samping itu penanganan tanah longsor dengan ban itu juga atas dukungan dan mendapat motivator dari Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol Inf Anggoro Hery Pratikno.

“Beliau memberikan izin pada kami dan rekan-rekan dari Koramil dan jajaran bahu membahu dengan masyarakat untuk melaksanakan penangulan tanah longsor di Gabusan desa Tangkil ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa menjadi solusi mencegah banjir dan longsor yang selama ini sering terjadi di Tangkil ini,” ujarnya. Wardoyo