JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Terungkap, Luweng di Dusun Banaran Desa Gambirmanis Kecamatan Pracimantoro Wonogiri Jadi Tempat Pembuangan Mayat Korban Pembunuhan, Namun Kini Kasusnya Telah Ditutup

Proses evakuasi mayat di dalam luweng Bakalan, Desa Pracimantoro, Wonogiri. Foto :Facebook/Kabar Warga Pracimantoro.
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Banyak fakta menarik bisa digali dari keberadaan luweng yang tersebar di wilayah Wonogiri selatan. Salah satunya fakta bahwa di antara ratusan luweng ada yang sempat menjadi lokasi pembuangan mayat korban pembunuhan.

Adalah luweng di Dusun Banaran, Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, yang menjadi saksi bisu tempat ditemukannya mayat perempuan korban pembunuhan. Peristiwa menggegerkan itu terjadi pada 27 September 2018 lalu.

Korban diketahui bernama Novi Wahyuning Pangesti (20), dia ditemukan di dasar luweng. Korban ditemukan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian luweng. Saat itu mayat ditemukan di kedalaman 20 meter dan sudah setengah membusuk.

Namun kasus akhirnya dihentikan. Kapolres Wonogiri kala itu, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3). Penyebabnya, tersangka pelaku telah tewas bunuh diri dengan cara gantung diri.

Baca Juga :  Unik dan Menarik, Apel Pagi dengan Pakaian Adat Jawa, Nyata Terjadi di Wonogiri

Dari hasil penyelidikan yang selama ini didalami secara serius oleh penyidik, tersangka pembunuhnya mengarah pada diri pria bernama Reno Risanto (31), warga Dusun Gesik RT 1/RW 10, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Tapi tersangka pada pemilikan SIM-nya tertulis sebagai warga Dusun Sumur RT 4/RW 9, Desa Suci, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Reno pad, Kamis 4 Oktober 2018 lalu ditemukan tewas gantung diri di pohon yang tumbuh pada pekarangan belakang bengkel ban di Jalan RM Said Lingkungan Joho Lor RT 3 RW 11, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri.

Baca Juga :  Jadwal PSAT dan PSASP hingga Pengumuman Kelulusan SMP Terungkap saat Digelar Sosialisasi Program Kelas 9

Kapolres juga menunjukkan sejumlah barang bukti yang berkait dengan kasus pembunuhan tersebut, seperti helm, pakaian korban dan ponsel milik korban maupun milik pelaku. Di dalam ponsel milik pelaku, masih tersimpan data bahwa sebelum melakukan pembunuhan kepada korban, sempat berselancar di internet mencari informasi tentang cara menghilangkan sidik jari dan menghapuskan identitas korban pembunuhan.

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan indikasi pelaku dengan korban pernah menjalin asmara. Tapi kandas karena pelaku kemudian beristri dengan wanita warga Gunungkidul, DIY. Pasca melakukan pembunuhan kepada mantan kekasihnya tersebut, tersangka Reno menjadi gelisah dan pernah dalam sehari menelpon ibunya sampai 30 kali. Aria

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com