SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masih ingatkan dengan bangunan pacuan kuda Nyi Agen Serang yang berada di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen?
Bangunan yang dulu moncer sebagai arena balapan kuda tingkat nasional itu kini kondisinya memprihatinkan. Hampir bertahun-tahun, arena itu mangkrak dan tak terawat.
Bangunan megah pada masanya tersebut kini hanya menjadi tempat nongkrong anak muda hingga lokasi pacaran muda-mudi. Bahkan di sepanjang sudut arena juga banyak ditumbuhi rumput liar.
Pantauan di lokasi Selasa (15/3/2021), tribun yang sempat jadi ikon arena balapan kuda itu kini dipenuhi coretan-coretan tangan dan kerusakan-kerusakan yang makin hari makin parah.
Atas kondisi itu, Pemdes Ngargotirto, pun berencana merombak kawasan tersebut menjadi water park untuk menarik minat wisatawan.
Kepala Desa Ngargotirto, Sumadi saat ditemui wartawan di rumahnya menyampaikan bahwa Ngargotirto banyak potensi yang masih bisa dikembangkan.
Selain desa tersebut berada di tepi Waduk Kedung Ombo (WKO), juga terdapat arena pacuan kuda yang terbengkalai merupakan lahan perhutani.
Dia menegaskan tidak ada rencana untuk menghidupkan lagi ajang pacuan kuda tersebut.
”Tidak ada rencana menghidupkan kembali. Tapi mengalihkan potensi rencananya dibikin waterboom,” paparnya kepada wartawan.
Pihaknya menyampaikan wacana merombak jadi waterboom sudah bulat. Saat ini rencana itu dalam proses perijinan.
Karena lahan tersebut milik perhutani, proses perijinan menurutnya harus sampai tingkat pusat. Saat ini sudah diajukan ke tingkat provinsi jawa tengah.
”Paling lama 1 tahun selesai,” ujarnya.
Sumadi menyampaikan pertimbangan jika kembali untuk pacuan kuda, digunakannya hanya untuk event-event tertentu saja.
Bisa hanya digunakan sebulan sekali atau bahkan setahun sekali. Namun jika untuk obyek wisata berkonsep water boom, dimungkinkan setiap hari ada pemasukan dari pengunjung.
Dia menjelaskan saat ini yang tengah mengurus agar gagasan itu berhasil yakni Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Bukan tidak mungkin jika terealisasi nantinya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) desa setempat juga akan terlibat. Tapi pembangunan waterboom ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Menurutnya perkiraan anggaran sekitar Rp 7 miliar. Diambil dari masyarakat yang mau investasi ataupun pihak ketiga. Luas lahan pacuan kuda Nyi Ageng Serang itu sendiri mencapai sekitar 5,5 haktar.
”Sumbernya sendiri juga belum jelas, kalau ada pihak ketiga ya kita kerjasamakan lagi dengan pihak perhutani,” terangnya.
Dia menyampaikan banyak taman air yang bagus di beberapa daerah seperti di Salatiga. Lantas bukan tidak mungkin kawasan Ngargotirto bisa dibuat semacam itu.
Meski Ngargotirto sendiri sering kekeringan saat musim kemarau, dia optimis sumber air di sekitar bisa dimanfaatkan untuk waterboom.
”Di bawah jembatan mata airnya saya rasa cukup, ada sumbernya,” terang sumadi.
Sumadi mengakui banyak usulan untuk dimanfaatkan menjadi sirkuit balap motor. Namun dia menegaskan dari perhutani tidak mengijinkan.
”Masyarakat yang menikmati jika dibuat lintasan balap motor hanya beberapa orang, tapi kalau wisata lebih banyak.” ujarnya. Wardoyo