SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan klaster baru covid-19 pondok pesantren (ponpes) di Kauman, Pasar Kliwon, Solo tidak akan mempengaruhi rencana penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Gibran tetap optimis untuk menjalankan PTM mulai Juli 2021 mendatang.
Menurutnya, persiapan PTM telah berjalan maksimal dan seluruh guru yang akan terlibat dalam PTM telah mendapatkan vaksin covid-19. Gibran juga menekankan, bagi orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM, tetap bisa menjalankan belajar daring.
“Ponpeskan lingkupnya ya ponoes itu. Bisa amlangsung kami kunci, kemudian juga sudah dikirim ke Donohudan. Tapi kami tetap melakukan observasi terkait PTM. Kita tetap monitor persiapan PTM, tapi optimis tetap jalan Juli mendatang,” ujarnya, Rabu (31/3/2021).
Selain itu, Gibran mengaku juga telah menyiapkan sanksi bagi guru yang melanggar protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan PTM. Hal itu dilakukan karena dirinya mendapati masih banyak guru yang tidak memakai masker saat berada di lingkungan sekolah.
“Saya dan Pak Ganjar ketemu guru yang tidak memakai masker. Langsung saya tegur, guru harus disiplin karena guru itu ditiru. Maka saya optimis PTM tetap Juli. Yang penting kan orang tua menyetujui, siap antar jemput anaknya,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 36 santri putri dari pondok pesantren di Keluarahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo dinyatakan positif covid-19. Selain itu, salah satu pengajar juga dinyatakan positif covid-19. Total sebanyak 37 penghuni ponpes dinyatakan positif covid-19.
Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo mengungkapkan, seluruh penghuni ponpes yang terpapar covid-19 dikirim ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali untuk karantina.
“Petugas masih terus melakukan tracing. Satgas sendiri sudah memberikan pengarahan pada pengelola ponpes. Penghuni ponpes lain diminta melakukan isolasi mandiri di ponpes. Untuk saat ini ponpes sendiri ditutup sementara,” ujarnya, Rabu (31/3/2021). Prihatsari