![IMG_20210308_163827_copy_1024x576](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/03/IMG_20210308_163827_copy_1024x576.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi penolakan terhadap hasil musyawarah cabang (Muscab) PKB Sragen terus berlanjut. Hari ini, belasan perwakilan PAC rame-rame menyatakan menolak hasil Muscab dan menuntut agar dilakukan pembatalan hasil Muscab.
Mereka juga ngotot siap untuk menggeruduk Ketum PKB, Muhaimin Iskandar di Jakarta demi menyampaikan aspirasi itu. Opsi itu akan ditempuh jika tidak segera ada respon atas protes para PAC.
Aksi penolakan itu disuarakan ketika mereka berkumpul di Sekretariat DPC PKB Sragen, Senin (8/3/2021).
“Saya atas nama semua PAC se-Kabupaten Sragen menegaskan apabila ini tidak respon oleh DPW dan DPD, maka semua PAC se-Kabupaten Sragen akan berangkat ke Jakarta dengan biaya sendiri. Kami akan temui Pak Muhaimin Iskandar untuk penyelesaian masalah Muscab di Sragen,” papar pengurus PAC Ngrampal, Rahmad.
Ia mengklaim PAC yang datang dan menyatakan penolakan mencapai lebih dari separuh. Di antaranya dari PAC Kedawung, PAC Karangmalang, PAC Kalijambe, PAC Plupuh, PAC Gemolong, PAC Masaran, PAC Gondang, PAC Gesi, PAC Sukodono dan PAC Mondokan PAC Sambirejo, dan PAC Sragen Kota.
Sedangkan yang setuju hasil keputusan Muscab, menurutnya hanya ada 3 PAC yakni PAC Tanon, PAC Sambungmacan dan PAC Jenar.
Menurutnya kehadiran perwakilan PAC itu atas inisiatif bersama menyikapi protes terkait hasil Muscab, sehari sebelumnya.
Ia menegaskan intinya dia dan PAC-PAC menghendaki akan hasil Muscab dibatalkan. Kemudian digelar Muscab ulang dengan mempertahankan pengurus lama agar bisa menjadi pengurus lagi.
Senada, Muhammad Faizin dari PAC Masaran menyampaikan mewakili seluruh pengurus di PAC se-Kabupaten Sragen, pihaknya juga menolak dengan hasil Muscab.
Menurutnya, ada beberapa alasan yang mendasari penolakan dari PAC. Yakni bahwa Muscab tersebut dianggap tidak mewakili aspirasi PAC di Kabupaten Sragen.
Hal itu terjadi pada pemilihan dewan Syuro dan Dewan Tanfidz serta struktur lainnya yang dinilai mengabaikan usulan PAC.
“Singkatnya, Muscab yang diadakan ini tidak mewakili PAC se-Kabupaten Sragen,” katanya.
Kemudian, PAC menganggap proses Muscab kemarin telah menunjukkan bahwa partai PKB sudah kehilangan etika organisasi dalam memilih kepemimpinan.
Menurutnya, proses pemilihan pengurus dan pimpinan DPC sudah jauh dari asas demokrasi dan transparansi.
Kemudian ia menilai PKB tidak menghargai PAC dalam menentukan kepimpinan.
“Atas dasar itulah, kami berharap ini semua untuk menolak hasil keputasan DPP PKB tentang persetujuan kepemimpinan DPC PKB Sragen Jawa Tengah masa bakti 2021-2026. Kemudian mengembalikan pemilihan Ketua DPC PKB dengan demokrasi melalui PAC,” tuturnya.
Lantas, pihaknya memohon pada DPP PKB agar lebih menghargai suara aspirasi PAC di Kabupaten Sragen demi kondusivitas dan keutuhan PKB di Sragen.
“Harapaan kami dikembalikan lagi pengurusan yang terdahulu sambil meminta kembali untuk mengadakan Muscab ulang di 20 PAC se-Kabupaten Sragen,” tegasnya.
Aksi ditutup dengan pembakaran surat undangan Muscab oleh para perwakilan PAC. Wardoyo