Beranda Nasional Jogja Ribuan Pelaku Pariwisata di DIY Siap Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Meski...

Ribuan Pelaku Pariwisata di DIY Siap Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua, Meski Ramadan, Vaksinasi Tetap Jalan

Ilustrasi vaksinasi. Foto: Pexels.com

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Ribuan pelaku pariwisata di lingkup Provinsi DIY bakal mengikuti vaksinasi massal Covid-19 tahap kedua yang digelar oleh  Dinas Kesehatan provinsi.

Akhir Maret ini, demikian Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan,  persiapan agenda vaksinasi massal tersebut tengah dilakukan.

“Yang kami siapkan vaksinasi pekan depan (awal April) untuk pelaku pariwisata, guru, UMKM, dan lanjut usia,” ujarnya, Senin (29/3/2021).

Pembajun mengatakan vaksinasi massal yang digelar pemerintah provinsi ini sifatnya untuk melakukan percepatan target yang sebagian sudah divaksin oleh pemerintah kabupaten/kota. Ia mengatakan jumlah pelaku wisata, lansia dan guru dari lima kabupaten/kota DIY terdata 12.000 orang.

“Intinya dari provinsi ingin membantu percepatan vaksinasi,” kata Pembajun.

Percepatan vaksinasi ini mengingat kemampuan satu daerah dengan lainnya tidak sama. Misalnya untuk kalangan lanjut usia, dari target ribuan ternyata yang tercapai baru 100-an saja.

Begitu halnya pelaku wisata. Sejauh ini, baru sebatas pelaku wisata di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta yang tervaksinasi merata, sedangkan pelaku wisata yang tersebar di empat kabupaten lain DIY belum menerima.

Baca Juga :  Pembobol SDN Gabahan Ternyata Baru Bebas Bersyarat dan Residivis Kasus Berat

“Jadi sasaran percepatan kami tidak hanya mereka yang dari kota saja, melainkan kabupaten juga,” ujar Pembajun.

Menyambut bulan Ramadan, Pembajun menyatakan pelaksanaan vaksinasi tetap dilaksanakan namun diprioritaskan pagi hari.

“Kami laksanakan pagi vaksinasi saat Ramadan untuk menghindari hypoglikemia atau kurangnya kadar gula penerima vaksin. Kalau pelaksanaannya malam hari, ya habis buka puasa, kasian pasien dan tenaga kesehatannya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pihaknya bersyukur saat ini distribusi alat deteksi Covid-19 temuan UGM, yaitu GeNose C19 kian masif dan sangat diharapkan membantu geliat wisata.

“Dengan alat itu proses pengambilan sampel yang tidak sakit dan hasil tes yang cepat, serta sangat terjangkau dari sisi biaya,” kata dia.

Singgih menyadari bahwa imbauan untuk tetap di rumah selama pandemi Covid-19 bertolak belakang dengan kegiatan pariwisata. Pendapatan para pelaku pariwisata dan industri kreatif merosot, bahkan sebagian juga kehilangan mata pencaharian.

Baca Juga :  Hilang Sejak Selasa, Nelayan Pantai Nguluran Ditemukan Meninggal Dunia di Tengah Laut

“Bukan berarti membenarkan ada kerumunan, tapi paling tidak alat ini membantu para pelaku perjalanan,” kata dia.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.