SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden tragis buruh tleser atau buruh panen padi asal Ngargitirto Sumberlawang yang tewas mengenaskan usai tersambar petir di sawah, Selasa (2/3/2021) siang membawa duka mendalam bagi keluarga besar SMK Pelita Bangsa Sunberlawang.
Betapa tidak, korban meninggal yakni
Suhardi (40) asal Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen ternyata diketahui merupakan orangtua salah satu siswa di SMK tersebut.
Buruh malang itu tercatat merupakan orangtua dari Hengki Lukmana, siswankslas XI jurusan TBSM B di SMK Pelita Bangsa Sunberlawang.
Kabar duka itu disampaikan Kepala SMK Pelita Bangsa Sunberlawang, Andi Kusnanto. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia menyampaikan ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas insiden yang merenggut nyawa Suhardi.
“Beliau adalah ayahanda dari anak didik kami yaitu Mas Hengki Lukmana. Saat ini tercatat sebagai Siswa Kelas XI Jurusan TBSM B,” paparnya Selasa (2/3/2021).
Mewakili pihak sekolah dan keluarga besar SMK Pelita Bangsa, Andi menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Ia meyakini almarhum sosok orangtua yang pekerja keras dan baik hingga rela bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga.
“Kami yakin Beliau orang baik, dan sedang berjuang untuk menghidupi keluarganya. Teriring doa dari kami semoga diampuni dosa-dosanipun, semoga amalan ibadahnya diterima. Mugi sedo ingkang husnul khotimah, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan ketakwaan dan kebaikan dari Gusti Allah SWT,” tuturnya.
Seperti diberitakan, buruh malang itu meregang nyawa usai tersambar petir saat tengah memanen padi di area persawahan Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.
Perangkat Desa Ngargotirto, Sunardi membenarkan insiden maut tersebut. Menurutnya korban adalah warga di desanya dan rumahnya beda dukuh dengannya.
“Korbannya meninggal dunia, kebetulan tetangga dukuh saya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (2/3/2021).
Sunardi menguraikan musibah itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Kejadian bermula ketika korban yang bekerja sebagai buruh tleser (alat perontok padi) tengah disewa warga untuk panen padi di Hadiluwih.
Korban memanen bersama beberapa orang rombongannya. Saat kejadian kebetulan hujan deras mengguyur.
“Saat kejadian turun hujan disertai petir. Korban saat itu sedang memanggul padi di atas kepala untuk dibawa ke mesin perontok padi. Saat itulah korban tersambar petir lalu terpental,” ujarnya.
Usai tersambar, korban sempat dibawa oleh rekan-rekannya untuk menepi ke rumah warga terdekat. Namun nyawa korban akhirnya tidak terselamatkan. Korban mengalami luka bakar serius di bagian tubuhnya.
“Kemudian sempat dievakuasi teman pekerja ke rumah warga terdekat, namun tidak berselang lama korban meninggal dunia,” terangnya.
Sunardi menambahkan korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka. Saat ini keluarga tengah menunggu petugas kepolisian untuk melakukan
pemeriksaan terhadap jasad korban.
“Saat ini sudah dibawa pulang. Ini menunggu pemeriksaan petugas,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolsek Sumberlawang AKP Fajar Nur Ikhsanudin membenarkan kejadian ini. Namun pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan karena masih melakukan penanganan.
“Benar ada warga tersambar petir. Kondisinya meninggal dunia,” ujarnya. Wardoyo