KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satlantas Polres Karanganyar masih mengusut kasus kecelakaan maut yang menewaskan Sutarti (49) janda lima orang anak asal Dukuh Taraman RT 12, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen.
Tiga orang menjadi saksi kunci sedangkan sopir bus yang ngeblong lampu merah hingga menabrak korban belum dijadikan tersangka.
Satlantas juga mempersilakan jika ada warga atau netizen yang mengetahui kejadian dan bersedia menjadi saksi, untuk segera menghubungi polisi.
“Sopir bus masih diamankan di unit laka. Belum dilakukan penahanan. Masih diproses statusnya,” kata Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Suwarko kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).
Kasat menguraikan dua saksi awak bus dan satu orang warga itu adalah mereka yang benar-benar mengetahui siapa yang ngeblong lampu merah.
“Jika ada pihak yang mengklaim tahu kejadian sesungguhnya, meski itu netizen malah dipersilakan jadi saksi,” tandasnya.
Menurut Kasat, dari hasil olah TKP, lokasi kejadian tak jauh dari kantor polisi sektor Kebakkramat. Selain mencari saksi lain, juga menghimpun informasi dari rekaman CCTV.
“Kamera CCTV tak mungkin bohong. Meski saksi dari kru bus membela bahwa yang ngeblong sepeda motor. Kami masih mencari bukti CCTV yang merekam lalu lintas saat kejadian,” katanya.
Menurutnya, sopir yang sudah ditanyai tak memiliki cela administrasi surat menyurat mengemudi. Ia membawanya lengkap dari perjalanan Jakarta menuju Wonogiri.
“Surat lengkap dan sehat jasmani,” katanya.
Sutarti tewas ditabrak bus PO Haryanto yang ngeblong lampu merah di simpang Kemiri Dukuh Wirorejan Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat, Minggu (21/3/2021) pukul 15.00 WIB.
Janda malang itu digasak oleh bus PO Haryanto bernopol B-3744-VGA yang dikemudikan Yuda Ardianto (32) asal Jl. Muding Indah No. 18D Korobekan Kuta Utara Denpasar Bali yang disebut ngeblong lampu merah. Wardoyo