SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatatkan penambahan prosentase warga miskin di Kota Solo awal pandemi covid-19 Maret 2020 lalu sebesar 3,78 persen. Prosentase tersebut berdasarkan data jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 47.029 orang dimana jumlah itu naik dari data Bulan Maret 2019 sebesar 45.181 orang.
“Jadi awal pandemi di Solo sudah ada kenaikan jumlah kenaikan warga miskin di Solo. Dari jumlah tersebut diprosentasken kenaikan angka kemiskinan sebesar 3,78 persen,” papar Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, di Solo, Senin, (22/3/2021).
Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto mengatakan, BPS Solo menggelar survei sosial ekonomi nasional (susenas) untuk mengetahui angka kemiskinan setiap tahun dua kali yaitu di Bulan Maret dan Bulan Agustus. Terkait angka kemiskinan warga sendiri, susenas dilakukan pada Bulan Maret.
“Termasuk Bulan Maret 2021 ini, kami juga akan melaksanakan susenas. Berbeda dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, meski masih awal pandemi namun angka warga miskin sudah naik. Di tahun ini harapannya angka tersebut berkurang karena ekonomi mulai bergeliat,” paparnya, Senin (11/3/2021).
Selain itu, hasil Susenas Maret 2020 selama pandemi COVID-19 data kemiskinan di Solo mengalami kenaikan, yaitu dari 8,70 persen di tahun 2019 menjadi 9,03 persen di tahun 2020. Sedangkan secara angka, yaitu dari 45.000 orang menjadi hampir 47.000 penduduk miskin di Kota Solo.
“Berdasarkan data, jumlah warga miskin bertambah 1.848 orang. Namun demikian, jika dilihat dari indikator indeks kedalaman maupun keparahannya kemiskinan di Solo tahun 2020, meski masa pandemi keduanya mengalami penurunan,” tambahnya.
Kemudian dari sisi garis kemiskinan, BPS Solo mencatat adanya kenaikan, yaitu dari Rp473.000/perkapita/bulan menjadi Rp 487.000/perkapita/bulan.
“Garis kemiskinan ini menunjukkan mereka yang memiliki pengeluaran di bawah garis kemiskinan kami kategorikan sebagai penduduk miskin. Di Jawa Tengah, Kota Surakarta menempati posisi keempat, kalau rata-rata Jawa Tengah Rp395.000/perkapita/bulan,” tukas Totok. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















