JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

11 KK di Batuwarno Terisolir Sebagai Dampak Pembangunan Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri, Akhirnya Mereka Minta Direlokasi dan Bakal Terima Ganti Rugi. Lantas Dimana Mereka Akan Tinggal Nantinya

Proses river closure Waduk Pidekso Wonogiri.
   
Proses river closure Waduk Pidekso Wonogiri. JOGLOSEMARNEWS.COM /Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pembangunan Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri ternyata membawa dampak baru. Sedikitnya bakal ada daerah yang nantinya terisolasi lantaran ada genangan waduk.

Daerah tersebut ditempati belasan kepala keluarga (KK). Jalan menuju daerah itu terputus karena tenggelam akibat genangan air waduk. Lantaran fakta itu, belasan KK itu meminta direlokasi.

Permintaan itu direspon pemerintah. Mereka bakal diberikan ganti rugi atas kondisi itu.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengungkapkan kenyataan itu, Kamis (8/4/2021). Bupati menyebutkan, ada beberapa dinamika dan evaluasi. Salah satunya permintaan dari 11 kepala keluarga (KK) di sekitar waduk agar rumahnya direlokasi.

Baca Juga :  Semarak Semangat Kartini Wonogiri Padukan Kreativitas dan Kemerdekaan Belajar

Bupati menjelaskan, ketika nanti waduk beroperasi terjadi proses penggenangan air. Selanjutnya wilayah pemukiman 11 KK itu berpotensi menjadi daerah terisolasi. Karena akses jalan menuju rumah itu terputus akibat genangan air waduk.

“Jadi masuk dalam kualifikasi terdampak genangan,” kata Bupati.

Menurut Bupati, sebanyak 11 KK itu tersebar di Dusun Garon dan Dusun Begondo, Desa Sendangsari, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri. Nantinya mereka bakal direlokasi dan menerima ganti rugi. Soal dimana mereka pindah, hal itu dikembalikan kepada yang bersangkutan.

Baca Juga :  Lowongan Bupati! PDIP Segera Buka Penjaringan Cabup Wonogiri 2024

Disinggung soal fungsi waduk yang menjadi bagian proyek strategis nasional (PSN) itu, dia menuturkan ada beberapa hal. Meliputi irigasi, penyediaan air baku, destinasi wisata, dan peningkatan ekonomi.

Waduk Pidekso diproyeksi mampu mengubah 1.500 hektar lahan tadah hujan menjadi lahan teknis. Harapannya, petani akan sejahtera. Kedua, debit air baku 300 liter perdetik bisa menjadi solusi permanen kekeringan wilayah selatan. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com