JOGLOSEMARNEWS.COM – Maksud hati ingin beri edukasi yang benar tentang penggunaan alat kesehatan, seorang dokter justru menuai komentar kebencian dari netizen. Kok bisa?
Pasalnya, dokter bernama Anton Tanjung itu dalam menyampaikan informasi dengan terlebih dahulu membeberkan kesalahan penggunaan alkes dalam sinetron hits, Ikatan Cinta.
Melalui akun Instagram miliknya, @antontanjung, dr Anton mengunggah foto tangkapan layar salah satu adegan dalam sinetron Ikatan Cinta yang menampilkan tokoh Aldebaran sedang menjalani operasi dan mengenakan masker oksigen.
Yang menjadi permasalahan, pemasangan masker oksigen di wajah Arya Saloka, pemeran Aldebaran, kurang tepat. “Yang masang siapa ini? Hayo ngaku!,” tulis dr Anton Tanjung di Instagram story, pada Kamis (29/4/2021).
Dalam foto tangkapan layar tersebut, tampak pemasangan masker oksigen di wajah Aldebaran terbalik.
“Di sini salahnya di mana dok? Banyak. Cuma ya bagi awam cukup satu aja nih. Maskernya terbalik. Yang lebih menyempit itu di bagian hidung, sementara yang agak lebar itu bagian mulut,” tulis dr Anton menjelaskan melalui Instagram story.
Selain masalah masker oksigen, dr Anton juga menyoroti salah satu adegan yang turut menyangkut hal medis lainnya.
Yakni adegan saat Michelle, dokter dalam sinetron Ikatan Cinta memasangkan alat di jari tangan Mama Rosa sambil mengucap kalimat “Kadar gula dalam tubuh mama menurun ga sampai 90 persen”.
Anehnya, alat yang disebut sebagai pengukur kadar gula dalam sinetron itu sebenarnya adalah oximeter, yang berfungsi untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah dan denyut nadi, bukan kadar gula. Pun penggunaan satuan ukur persen untuk kadar gula bukanlah persen, melainkan mg/dl.
“Kadar oksigen kali ya? Soalnya oximeter gunanya untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah dan juga pulse. Apalagi si anak bilang 90 persen, lebih tepatnya mengarah ke kadar oksigen. Kalau kadar gula darah beda alatnya dan satuannya pake mg/dl, gak pake persenan,” tulisnya.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/04/kritik-ikatan-cinta.jpg?resize=500%2C306&ssl=1)
Namun, dua penjelasan soal penggunaan alat kesehatan itu ternyata ditanggapi negatif oleh sebagian netizen yang justru menuding dr Anton sedang mencoba panjat sosial alias pansos agar mendapat sorotan publik.
Hal itu ditunjukkan dr Anton dalam unggahan Instagram story lainnya, yang menampilkan salah satu kritik netizen.
“Kok malah jadi mengkritik sinetron sih, nanti ujung-ujungnya jadi penggiringan opini publik bang, jadi pada julid bukan malah edukasi yang didapat. Kan tahu sendiri netizen Indonesia gimana,” tulis netizen tersebut.
“Heh, lu pansos. Pingin centang biru ya. Banyak kan sinetron di luar Ikatan Cinta yang juga salah. Malahan lebih banyak salahnya,” serang netizen lainnya.
Penjelasan Dokter Anton
Menanggapi komentar negatif dan kritikan yang diterimanya, dr Anton mencoba menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin memberikan edukasi dan informasi yang benar tentang penggunaan alat kesehatan. Ia pun kembali memaparkan jawabannya melalui Instagram.
“Ini terakhir kali saya membahas tentang edukasi penggunaan alat kesehatan di sinetron yang lagi viral. Berawal dari banyaknya DM Instagram dan Twitter mengenai penggunaan sungkup oksigen yang salah dan juga penggunaan alat oximeter yang dibilang sebagai alat cek gula darah.”
“Di sana saya langsung mengedukasi bagaimana penggunaan sungkup yang benar dan juga memberi tahu kegunaan oximeter dan alat cek gula darah serta gambarnya.”
“Kenapa? Karena masyarakat kita masih banyak yang menonton televisi. Takutnya malah salah info mengenai kegunaan alat kesehatan. Karena saya berkompeten di bidangnya jadi saya mengoreksi untuk lebih baik lagi,” tulis dr Anton.
Ia pun membantah sedang mencoba pansos maupun agar akun media sosialnya diverifikasi. Ia juga membantah ingin tenar agar diundang media dengan memaparkan semua alasannya.
“Ngefans boleh tapi jangan buta dengan informasi. Hingga tutup mata dan telinga. Saya harap semuanya bisa mengerti. Lebih dan kurang saya minta maaf, dan terima kasih bagi yang mendapatkan ilmu ini,” tulisnya.
Dokter Anton pun berharap ke depannya sinetron Indonesia bisa lebih mempersiapkan sebaik mungkin adegan-adegan yang ditayangkan seperti dalam drama atau serial di luar negeri.
“Misalnya ada adegan persidangan, boleh banget konsul ke ahli hukum, misalnya ada adegan medis boleh konsul ke ahli medis. Apalagi adegan operasi gini bisa banget konsul ke spesialis anestesi dan spesialis bedah. Biar mantul. Semoga ke depannya kita bisa seperti mereka, bahkan lebih,” pesan dr Anton.
https://www.instagram.com/p/COSH_0IHOgY/