Beranda Daerah Sragen Diterjang Cuaca Ekstrim, 4 Jembatan dan Gorong-Gorong di Sragen Ambles dan Ambrol....

Diterjang Cuaca Ekstrim, 4 Jembatan dan Gorong-Gorong di Sragen Ambles dan Ambrol. Anggaran Pemeliharaan Rutin Infrastruktur Rp 5,7 M Difokuskan untuk Penanganan

Ilustrasi kondisi jembatan ambrol. Foto/istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cuaca ekstrim yang melanda beberapa waktu terakhir berdampak pada kerusakan sejumlah infrastruktur jembatan dan gorong-gorong.

Tercatat ada 4 jembatan dan gorong-gorong di sejumlah wilayah di Sragen yang dilaporkan ambrol dan ambles akibat diguyur hujan deras.

Fakta itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Marija mengatakan saat ini ada 2 jembatan dan 2 gorong-gorong yang rusak akibat diguyur hujan deras beberapa waktu terakhir.

Jembatan yang ambles itu ada di Kalijambe dan satunya di perbatasan Desa Puro-Guworejo Kedawung. Kemudian ada dua titik gorong-gorong yang ambles.

“Ada dua gorong-gorong yang ambles di jalan Sambi-Bayanan Kecamatan Sambirejo. Sekarang baru dikerjakan perbaikannya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (3/4/2021).

Baca Juga :  Mantan Sekda Sragen Tatag Prabawanto Soroti Proyek Jembatan Penghubung Kecamatan Masaran Plupuh Yang Diterjang Banjir Sungai Bengawan Solo: Jangan Sampai Kontraktor Kabur !

Kemudian dua jembatan yang ambrol di Kalijambe dan Kedawung juga sedang diperbaiki.

Perbaikan itu dilakukan dengan dana anggaran rutin pemeliharaan infrastruktur tahun 2021. Tahun ini anggaran rutin pemeliharaan dialokasikan Rp 5,7 miliar.

Kepala DPUPR Sragen, Marija. Foto/Wardoyo

Mengingat banyak infrastruktur jembatan dan gorong-gorong yang rusak akibat bencana, sehingga anggaran pemeliharaan sementara difokuskan untuk penanganan kerusakan akibat bencana itu.

“Anggaran Rp 5,7 miliar itu sebenarnya untuk pemeliharaan jalan di seluruh Sragen. Cuma karena sekarang banyak kerusakan infrastruktur karena bencana, sehingga kita dahulukan untuk perbaikan itu. Itu memang agak banyak sekali menyerap anggaran rutin,” terangnya.

Perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana diprioritaskan karena jika harus menunggu dana rutin proyek dan lelang, maka terlalu lama menunggu. Sementara keberadaan jembatan dan gorong-gorong yang ambrol sangat mendesak untuk kelancaran akses masyarakat. Wardoyo