JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Isu reshuffle kabinet makin menyeruak, menyusul rencana penggabungan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
Bagaimana reposisi menteri-menteri hasil reshuffle nanti, dan bagaimana nasib Mendikbud Nadiem Makarim? Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo memprediksi, Nadiem tetap aman di kabinet Jokowi, namun kemungkinan besar bakal digeser ke pos lain.
Ari menilai, Nadiem akan tetap dipertahankan di Kabinet Indonesia Maju. Sebab, jika melihat histori, Nadiem bukan dari partai atau ormas alias murni pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Posisi Nadiem dinilai cukup kuat untuk tetap dipertahankan. Namun, Ari menilai Nadiem belum cukup mumpuni jika harus menjalankan beban kerja yang bertambah pasca penggabungan dua kementerian.
“Bisa saja beliau di rotasi. Dengan latar belakang beliau di Gojek, cocok menjadi Menteri UKM. Dia bisa mengembangkan digitalisasi UMKM, menaikkan kelas UMKM seperti keinginan Presiden Jokowi,” ujar Ari dalam diskusi daring, Jumat (16/4/2021).
Sementara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang saat ini menjabat, diprediksi bisa digeser ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
“Cocok dengan latar belakang beliau dari LSM juga,” ujarnya.
Jika melihat akomodasi dari perspektif ormas, Ari memprediksi pos Kemendikbud-Ristek akan diisi tokoh dari Muhammadiyah.
“Pos Menteri Agama kan sudah diisi NU, maka Kemendikbud bisa saja diisi Muhammadiyah. Tapi semua tentu tergantung presiden,” ujarnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut belum ada komunikasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ihwal kabinet.
“Sampai saat ini belum ada komunikasi dengan PP. Muhammadiyah. Kami wait and see saja,” ujarnya lewat pesan singkat, Jumat (16/4/2021).
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyebut organisasinya menghormati hak prerogatif presiden.
Namun jika diminta, ujar Anwar, banyak kader Muhammadiyah yang dinilai mumpuni untuk mengisi pos tersebut.
“Kalau yang namanya kader di Muhammadiyah itu banyak sekali Profesor dan Doktor dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, yang sudah terinventarisir sudah mendekati 500 orang,” ujarnya.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Presiden Jokowi akan melantik dua menteri barunya pada pekan ini atau paling lama pekan depan.
“Kalau bukan pekan ini, pekan depan. Karakter kepemimpinan Pak Jokowi itu tidak suka menunda-nunda, tidak suka memperlambat, selalu mengambil keputusan cepat dan tepat,” ujar Ngabalin saat dihubungi Tempo pada Rabu (14/4/2021).
Ia belum bisa memastikan apakah peleburan dan pembentukan kementerian baru ini akan diikuti reshuffle kabinet.
“Bahwa momentum ini akan diikuti geser sana sini, itu belum tahu, karena menjadi hak prerogatif presiden Jokowi,” ujar Ngabalin.