BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menjelang ujian sekolah, SMP di Kabupate Boyolali, Jateng menggelar simulasi kedatangan siswa sesuai protokol kesehatan guna pencegahan penularan Covid-19. Rencananya, ujian sekolah digelar tanggal 28-30 April serta tanggal 3-5 Mei mendatang.
Seperti terlihat di SMPN 1 Teras, para siswa yang datang ke sekolah diminta untuk menjaga jarak. Kemudian, satu persatu siswa dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun. Jika suhu tubuhnya normal, siswa boleh masuk kelas dengan terlebih dahulu cuci tangan.
Menurut Kepala SMPN 1 Teras, Sri Supanti Nur Hayati melalui Wakasek, Sri Hartati, simulasi dimaksudkan agar nantinya siswa mengetahui tata cara sebelum masuk kelas saat ujian sekolah. Di mana siswa harus menaati prokes secara ketat.
“Ini sesuai dengan ketentuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali,” katanya.
Untuk pelaksanaan ujian, bakal dilakukan secara luring. Namun demikian, kapasitas kelas dibatasi maksimal hanya 16 siswa. “Kami tetap menerapkan jarak bagi siswa. Para siswa juga wajib mengenakan masker dan tidak boleh saling meminjam alat tulis.”
Terpisah, Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto menjelaskan, pihaknya tetap menerapkan prokes ketat untuk semua sekolah yang menggelar pembelajaran lewat pertemuan tatap muka (PTM). Hal ini berlaku untuk SD dan SMP.
“Demikian pula dalam pelaksanaan ujian sekolah jenjang SMP. Tetap harus menerapkan prokes ketat.”
Ujian sekolah SMP, lanjut dia, digelar secara luring atau tatap muka. Sehingga mensyaratkan seluruh guru sudah harus divaksin. Saat ini para guru sudah menjalani vaksin dosis pertama dan sedang menunggu jadwal vaksin dosis kedua.
“Sehingga, pelaksanaan ujian pun diundur dari jadwal semula tanggal 19 April lalu. Llau diundur mulai tanggal 28 April.” (Waskita)
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com
