KARANGANYAR, JOGLOSENARNEWS.COM -Seorang bocah laki-laki di bawah umur berinisial BA, yang juga pelajar salah satu SD di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jateng ditemukan tewas tenggelam
di sebuah kedung, saat sedang mandi, Sabtu (17/4/2021).
Warga meyakini, kedung sedalam hampir tiga meter di sungai tersebut angker, sehingga sangat disesalkan jika ada anak-anak bermain di dekatnya.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, peristiwa itu terjadi, Sabtu (17/4/2021) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu, korban bersama tiga orang temannya bermain di sungai tersebut. Semula, keempatnya hanya duduk-duduk di dekat sungai.
Entah mengapa, tiba-tiba korban ingin mandi. Tanpa pikir panjang, korban langsung mandi dinpinggiran sungai, sedangkan ketiga temannya tidak ikut mandi di sungai.
Namun apes, tiba-tiba di tengah asyik mandi, korban terpeleset masuk ke sebuah kedung sedalam hampir tiga meter.
Melihat korban terpeleset masuk ke dalam kedung dan tidak bisa berenang, ketiga temannya panik dan berteriak minta tolong. Karena tidak ada yang mendengar, ketiga temannya langsung berlari ke rumah korban untum melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya.
Sejurus kemudian, orang tua korban bersama tetangganya berangkat ke sungai untuk menolong. Karena menduga korban sudah tenggelam, warga menolongnya dengan menggunakan bambu, dan sekitar 20 menit kemudian korban berhasil diangkat ke permukaan air keluar dari kedung tersebut.
Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas setempat untuk dilakukan visum guna mengetahui kemungkinan ada penyebab lainnya.
Kasubag Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Muhammad Syafi membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar berdasarkan laporan Kapolsek Karangpandan Iptu Sri Pudjianto ke Mapolres Karanganyar disebutkan korban tenggelam karena terpeleset kedskam kedung saat mandi disungai,” tandasnya.
Menurut Iptu Agung Purwoko, usai dilakukan pemeriksaan medis diketahui tidak terdapat tanda-tanda mengarah pada kriminalitas sehingga jenazah diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.
“Hasil visum diketahui saat ditemukan korban sudah pada posisi meninggal dunia serta pada tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan,” ungkapnya.
Akhirnya orang tua korban sudah bisa menerima kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan outopsi.
Warga di sekitar sungai tersebut sudah mengetahui bahwa kedung tersebut angker dan berbahaya, sehingga dengan kejadian tersebut, diharapkan warga benar-benar waspada terhadap anak-anak jangan mendekati sungai tersebut. Beni Indra