YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang pemuda di Kabupaten Kulon Progo, DIY tega membunuh dua teman wanitanya. Aksi keji pelaku dilakukan dalam selang waktu 11 hari. Para korbannya dicekcoki minuman bersoda dan obat flu.
Korban pertama diketahui bernama Dessy Sri Diantary (DSD) (21) yang merupakan warga Kalurahan Gadingan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo. Mayat DSD ditemukan di Wisma Sermo, Pengasih, Kulon Progo, Selasa (23/3/2021).
Selang 11 hari kemudian, warga di komplek wisata Pantai Glagah kembali digegerkan dengan penemuan sesosok mayat wanita muda pada Jumat (2/4/2021) malam.
Mayat tersebut diketahui berinisial Takdir Sunariati (TS) umur 21 tahun.
Saat ditemukan, TS mengenakan kaos biru, baju biru kotak biru putih kecil-kecil, celana panjang kain biru gelap dan sepatu kuning bergaris hitam.
Korban juga menggunakan kaki kiri palsu.
Nurma Andika Fauzy (NAF) adalah pelakunya. Pria berusia 21 tahun tersebut melancarkan aksinya di dua lokasi berbeda.
Yakni di Wisma Sermo dengan korban Dessy Sri Diantary (22) pada Selasa (23/3/2021).
Kemudian hanya berselang beberapa hari, Takdir Sunariati (21) direnggut nyawanya di Dermaga Wisata Pantai Glagah, Kulon Progo pada Jumat (1/2/20201) malam.
Takdir Sunariati, atau akrab disapa Dadik dikenang sebagai sosok yang periang.
Namun sejak sepekan terkahir, kakak Dadik, Noviani mengamati adanya perubahan perilaku.
“Orangnya ceria, sukanya nyanyi-nyanyi. Tapi kemarin itu diam tidak seperti biasanya. Memang beda (waktu di rumah) tapi kalau di (tempat) kerjaan katanya ceria. Tidak seperti biasanya,” ucap Noviani saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Dusun Paingan, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021).
Menurut penuturan Noviani, Dadik dan pelaku sebelumnya memang saling mengenal.
Keduanya telah menjalin hubungan pertemanan sekitar tiga bulan lamanya.
Pelaku juga sering berkunjung ke rumah Dadik.
Sebelum terjadinya pembunuhan pun, Novianti sempat berjumpa dengan pelaku.
“Pelaku sering ke sini, kebetulan pelakunya itu temannya suamiku. Jadi sudah akrab di sini. Sebelum kejadian memang seharian di sini. Kemarinnya lagi sore-sore juga di sini. Memang sering ke sini,” terangnya.
Sepekan sebelum terjadinya pembunuhan, frekuensi pertemuan antar keduanya semakin intens.
Namun Novianti tak mengetahui apa penyebabnya.
Sejak saat itulah Dadik semakin bersikap tertutup dihadapan keluarganya.
Sebelumnya, keluarga almarhum pun sempat mewaspadai kehadiran pelaku dalam kehidupan Dadik.
Pasalnya, menurut sepengetahuan Novianti, pelaku adalah seorang residivis.
Pria tersebut diketahui pernah terlibat kasus penggelapan uang dan pencurian motor.
Pelaku pun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan meringkuk di balik jeruji besi.
“Keluarga pesan jangan main sama itu (pelaku-red). Kemarin sudah diingatkan jangan-dekat dekat. Sudah diiyakan sama Dadik, tapi beberapa hari ini (pelaku) sering ke sini terus ngobrol berdua (dengan Dadik),” tuturnya.
Dirinya pun tetap tak menyangka, bahwa pelaku tega menghabisi nyawa adiknya.
Juga seorang wanita lain di lokasi berbeda. Jumat kemarin, menjadi momen terakhir Novianti untuk berjumpa dengan adiknya.
Pada Jumat (2/3/2021) sekira pukul 16.30 WIB, Dadik sempat izin untuk pergi bermain bersama pelaku. Almarhum pamit hendak pergi ke rumah temannya.
Novianti pun mulai menaruh curiga sebab hingga pukul 18.00 WIB adiknya tak kunjung memberi kabar.
Lalu sekitar pukul 20.00 WIB dirinya menerima kabar mengejutkan itu, adiknya menjadi korban pembunuhan.
“Dari chat WhatsApp katanya (Dadik) mau diajak perpisahan karena (pelaku) mau ke Sumatera, ternyata malah ke Glagah itu,” jelasnya.
Berikut Fakta Kasus Pembunuhan Berantai di Kulon Progo :
1. Pelaku Berhasil Diamankan
Polisi kemudian langsung bergerak cepat untuk mengusut pelaku pembunuhan kedua wanita muda tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku pembunuhan tersebut.
Dari keterangan sementara yang didapatkan kepolisian, pelaku pembunuhan dua wanita muda tersebut diketahui merupakan orang yang sama.
Pelaku yang diduga menghabisi nyawa dua wanita muda dalam kurun waktu 11 hari tersebut adalah seorang remaja bernama Nurma Andika Fauzy.
Pelaku merupakan warga Bujidan, Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo.
2. Bunuh 2 Wanita
Dalam seminggu ini, Nurma telah membunuh dua orang, yakni TS dan DSD.
TS merupakan korban terbaru Nurma yang ditemukan di Dermaga Desa Wisata Glagah, Jumat (2/4/2021).
Sementara, DSD adalah jenazah perempuan yang ditemukan di Wisma Sermo, Pengasih, Kulon Progo, Selasa (23/3/2021).
3. Korban Dicekoki Minuman Bersoda dan Obat Flu
Dalam menjalankan aksinya, pelaku memanfaatkan minuman bersoda yang dicampur tiga butir obat flu.
Pelaku kemudian memberikan minuman tersebut kepada korbannya.
Setelah meminumnya, DSD kejang-kejang dan pelaku lantas membenturkan kepala korban ke lantai hingga meninggal dunia.
“Betul, pembunuh keduanya adalah orang yang sama,” ungkap Kasubbag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry kepada Tribun Jogja, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Engkus Tak Manyangka Sang Keponakan yang Sangat Disayangi Tega Bunuh Ayah Sendiri
4. Pengakuan Pelaku
Jeffry menjelaskan keterangan pembunuhan kedua perempuan itu didapatkan langsung dari penuturan Nurma, si pelaku.
Identitas Nurma sebagai pelaku pembunuhan terungkap lantaran ada seorang saksi bernama Septi Arini (21) yang merupakan teman dari TS.
Septi menerangkan bahwa dirinya sempat berkomunikasi via WhatsApp dengan korban TS.
Saat itu, TS menjawab kepada Septi bahwa dirinya sedang pergi dengan laki-laki.
Diketahui, laki-laki itu bernama Nurma Andika Fauzy.
Setelah mendapatkan data dari saksi, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah Nurma di Tawangsari, Pengasih.
Mereka juga melakukan pencarian di Ngruno, Karangsari, Pengasih dan akhirnya dapat mengamankan pelaku.
“Menurut saksi, korban dan pelaku pergi bareng. Hubungan keduanya kenal. Bukti terlampir di chat WhatsApp,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan tim, Nurma mengakui bahwa dirinya yang membunuh TS dan DSD.
5. Incar Kendaraan Korban
Diduga, Nurma mengincar sepeda motor milik para korban.
Sebab, di pembunuhan pertama, ia sempat menjual sepeda motor milik DSD ke Jawa Tengah.
Sementara, sepeda motor TS sudah disembunyikan dan dititipkan di penitipan di area Wates.
“Kami masih melakukan pemeriksaan pagi ini. Perkembangan selanjutnya akan kami publikasikan lagi,” tandas Jeffry.
Baca juga: Pemuda 21 Tahun di Banda Aceh Bunuh Guru Ngaji, Pelaku Ternyata Alami Gangguan Jiwa
Bibit Psikopat
Pembunuhan dua orang perempuan dalam tenggat waktu seminggu yang dilakukan oleh NAF (21) menimbulkan dugaan pelaku memiliki bibit psikopat.
NAF (21), warga Bujidan, Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo membunuh dua perempuan, DSD (21) dan TS (21).
TS merupakan korban terbaru NAF yang ditemukan di Dermaga Desa Wisata Glagah, Jumat (2/4/2021).
Sementara, DSD adalah jenazah perempuan yang ditemukan di Wisma Sermo, Pengasih, Kulon Progo, Selasa (23/3/2021).
“Itu bisa saja merupakan sadisme. Itu berbahaya dan mengarah kepada bibit psikopat,” ungkap Pakar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs Koentjoro MBSc PhD kepada Tribun Jogja, Sabtu (3/4/2021).
Prof Koentjoro menjelaskan mungkin saja dalam keseharian pelaku, ia tidak mendapatkan pendidikan yang memadai.
Ditambah, lingkungan sekitar yang kurang mendukung untuk menjadi pribadi yang baik, sehingga dorongan dari alam bawah sadar untuk menguasai sesuatu semakin besar.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku juga tidak merasa bersalah apalagi menyesal.
Ia akan mengulang perilaku itu terus hingga apa yang diinginkan tercapai.