SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Program revitalisasi Monumen Pers Nasional (MPN) yang sudah digulirkan sejak tahun 2019 mendapat perhatian serius dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Di sela-sela menghadiri rangkaian acara Harsiarnas (Hari Penyiaran Nasional) Tahun 2021 di Kota Solo, Menkominfo menyempatkan mampir ke Monumen Pers Nasional yang terletak di Jalan Gajah Mada 59 Solo.
Johnny berkeliling ke sejumlah ruangan tempat menyimpan koleksi dan mendapat penjelasan dari Kepala MPN, Widodo Hastjaryo tentang semua koleksi dan sejarah berdirinya MPN tersebut.
Johnny sangat terkesan dan terpesona dengan keberadaan MPN dan benda-benda yang tersimpan di dalamnya yang merekam perjalanan tentang pers Indonesia termasuk sejarah penyiaran di tanah air. “ini kekayaan luar biasa tentang sejarah pers nasional, termasuk penyiaran. Wajib kita rawat dan kembangkan,” ungkap Menkominfo.
Karena itulah, Johhny menekankan agar program revitalisasi Monumen Pers Nasional ini terus dilanjutkan dan tidak hanya tambal sulam. “Seharusnya revitalisasi Monumen Pers ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak boleh tambal sulam. Hanya saja memang dibutuhkan anggaran yang besar. Coba nanti kita pikirkan, memang gak boleh setengah-setengah. Apalagi dinamika dunia pers juga berkembang pesat,” ungkap Menkominfo.
Dikatakannya, monumen pers ini monumental bagi sejarah perjalanan bangsa. “Dari gedung ini muncul ide dan gagasan pers Indonesia, mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Termasuk juga awal munculnya penyiaran di tanah air. Saya ingin revitalisasi ini menyiapkan grand desain menyeluruh dan jangan konsep tambal sulam. Kalau perlu lakukan studi banding ke negara lain agar maksimal,” tutur Johnny.
Menteri Kominfo mengungkapkan Monumen Pers Nasional menjadi monumen yang mempresentasikan kisah sejarah panjang perjalanan pers nasional serta sejarah penyiaran. Maka dari itu, tanggung jawab semua pihak untuk ikut menjaganya.
Johnny menyebut gagasan besar pemugaran harus melingkupi semua sektor baik infrastruktur bangunan maupun fasilitas, tata ruang, serta seluruh kawasan yang melingkupi. Dia juga terkesan dengan bangunan peninggalan Pura Mangkunegaran ini karena mamapu menggabungkan kesan arsitektur Jawa, Asia dan Eropa.
Ia meminta revitalisasi juga dipikirkan tentang ruang-ruang digital. “Kita jadikan Tahun 2021 adalah lompatan baru era reformasi digital. Kalau mau pemugaran tidak hanya fisik tapi untuk koleksi juga harus ditambah, juga perlu disiapkan guide yang handal untuk transfer informasi pada pengunjung,”tambahnya.
Johnny berharap nanti akan muncul konsep Monumen Pers Reborn. Harus ada adaptasi pemanfaatan alat-alat analog ke teknologi baru digital. Kaum milineal juga harus digarap sehingga mereka mau mengunjungi Monumen Pers Nasional (MPN).
Widodo Hastjaryo menyampaikan kepada Menkominfo, saat ini sudah ada sekitar 1.055 koran yang sudah terinstal secara digital. Tahun ini ditergetkan akan melakukan digitalisasi 600.000 halaman koran. (Syahirul)