Beranda Daerah Sragen Pengunjung Tetap Membeludak, Ajang Night Market di Jalan Diponegoro Sragen Kembali Tuai...

Pengunjung Tetap Membeludak, Ajang Night Market di Jalan Diponegoro Sragen Kembali Tuai Kritikan. Netizen Sebut Menyakiti Hati Perantau yang Dilarang Mudik, Sekda Tegaskan Prokes Sudah Ketat

Pengunjung memadati night market Sukowati Sragen di Jalan Diponegoro, Sabtu (24/4/2021) malam. Foto/FB

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gelaran pasar malam Sukowati atau dalam istilah kerennya dinamakan Night Market Sukowati di Jalan Diponegoro Sragen, kembali menuai kritikan dari berbagai elemen masyarakat.

Masih adanya kerumunan warga yang datang ke pasar itu dinilai kontradiktif dengan upaya pemerintah menekan penyebaran Covid-19 dengan pengetatan larangan mudik saat ini.

Kritikan itu terlontar setelah gelaran kedua Night Market pada Sabtu (24/4/2021) malam sejak resmi dibuka oleh bupati sepekan sebelumnya.

Untuk diketahui pasar malam ini kembali dibuka setelah hampir setahun vakum di masa pandemi. Pada gelaran perdana, Sabtu (17/4/2021) malam memicu gelombang kritik karena mengundang banyak kerumunan.

Kondisi itu membuat Pemkab berinisiatif memindahkan lokasi pasar dari jalan timur Pemda ke jalan Diponegoro Sragen yang lebih lebar dan luas.

Namun, lagi-lagi pemindahan tak mampu membendung kritikan dari netizen dan masyarakat. Pada gelaran kedua, Sabtu (24/4/2021) malam juga dinilai masih memunculkan kerumunan yang dianggap kontras dengan seruan pemerintah melarang mudik.

Kritikan itu salah satunya tergambar pada laman Grup Facebook (FB) Info Seputar Sragen. Dalam postingan yang diunggah pada Sabtu (24/4/2021) kemarin.

Dalam postingan di grup itu ditulis “Suasana Night Market Sukowati” lengkap dengan foto-foto pengunjung yang meramaikan suasana pasar malam itu.

Kemudian diuraikan bahwa “Warga bergelombang mendatangi event Night Market Sukowati. Kegiatan untuk para UMKM Sragen ini dilaksanakan setiap malam minggu.

Aneka macam kuliner dan barang lainnya dijual di tempat ini. Lokasi baru yang berada di jalan Diponegoro ini juga sangat menunjang“.

Postingan itu langsung memantik berondongan komentar dari netizen. Meski ada yang mendukung karena menggerakkan ekonomi UMKM, namun komentar-komentar miring masih mendominasi.

Di antaranya akun Anggia Fitri yang menganggap night market tidak konsisten dengan imbauan menekan kerumunan.

Seaneh apa sih di situ banyak anak2 yg d bwa kan? Tp knp srt edaran TK/RA di liburkan lagi… Nggk konsisten” tulisnya di kolom komentar.

Baca Juga :  Diduga Proyek Pengerjaan Bangunan Cagar Budaya Pendapa Petilasan Mangkubumi di Sragen Asal Asalan Baru Dibangun Sudah Ambruk

Senada, akun Ayudya Setiawan juga menanggapi kontradiktif. Ia menulis komentar “‘Ironis sekali…sekolah di liburkan…hiburan yg penuh kerumunan di ijinkan…maw jd apa anak² penerus bangsa kalo tidak mengenyam pendidikan…roda perekonomian jalan..pendidikan macet total…sungguh indah Sragen asriku”.

Suasana pengunjung di Night Market Sukowati, Sabtu (24/4/2021) malam. Foto/FB

Di belakangnya ada akun Ida Harnanik yang menulis komentar “Rame pol, ngeri lihat nya. Anak* gak boleh sekolah tp pada ikut ortunya ke night market”.

Sementara, akun Basuki Basuki menyindir berkerumun boleh tapi mudik yang tidak dibolehkan. Ia menulis “Berkrumun uwes oleh seng mudik gak oleh kan lucu” tulisnya di kolom komentar.

Di belakangnya, ada akun Muhanavi yang menilai operasional night market itu telah menyakiti perasaan para perantau.

Nyakitin perasaan para perantau. Pengen plg ktmu anak istri wae dilarang, pdhl jarang2 ketemu. Smntra seng neng daerah di loss. Mmg covid cmn nempel ng para perantau? Sedih” kata dia.

Senada, akun Yuli Lestari juga mengaitkan membeludaknya pengunjung itu membuat sedih bagi perantau yang dilarang mudik.

Makin sedih sya dilarang mudik…pingin ktemu n sungkem ma ortu dilarang tp mlh dianjurkan bli baju baru…dianjurkan bahagia..kbahagian Qt kl bisa ktemu kluarga…ud 2 thn mudik dlarang..” ujarnya di komentar.

Sementara, akun Dyan Dwi mengkritik pembukaan pasar malam namun sekolah diliburkan.

Sekolah kon prei, pasar mlm buka.
Mudik ora oleh mateni sedulur tapi gambar di atas corona tertawa ria
Gawe aturan tek ra jelas” tulisnya.

Jalan Terus untuk UMKM 

Menanggapi hal itu, Sekda Sragen Tatag Prabawanto menegaskan bahwa operasional night market pada Sabtu (24/4/2021) malam tidak ada kerumunan.

Ia memastikan aliran pengunjung itu datang dan bergerak secara mobile sehingga tidak ada kerumunan.

Baca Juga :  HRS Kader Golkar Sragen Sempat Jadi Tersangka di Polres Sragen Kini Bebas Dari Jerat Pidana Lewat Praperadilan

“Tidak ada kerumunan. Semua mobile kok. Lagipula penerapan protokol kesehatan juga diperketat,” paparnya kepada wartawan, Minggu (25/4/2021).

Tatag juga menyampaikan di lokasi night market juga sudah dilakukan penegakan prokes. Di antaranya melalui pengecekan suhu dengan thermo gun pada setiap pengunjung.

Ilustrasi Sekda Sragen, Tatag Prabawanto usai menjalani rapid test di Matahari Dept Store. Foto/Wardoyo

Kemudian semua diwajibkan mengenakan masker, disediakan hand sanitizer, diawasi jaga jarak dan dilakukan operasi yustisi oleh aparat Satpol PP.

“Pemindahan ke Jalan Diponegoro itu juga untuk mencegah kerumunan. Kalau di Jalan Diponegoro kan lebih lebar sehingga pedagang bisa satu arah saja sedangkan waktu di timur Pemda pedagang berhadap-hadapan. Sehingga di Jalan Diponegoro lalu lalang warga hanya satu arah dan tidak sampai ada kerumunan,” terangnya.

Karenanya ia memastikan operasional night market akan terus berlanjut. Sebab tujuan utamanya memang membangkitkan kembali sektor ekonomi rakyat dan UMKM yang sudah setahun lebih vakum akibat pandemi.

“Lanjut terus. Karena tujuan kita buka kembali adalah agar semua bisa berusaha kembali setelah sudah lebih dari 365 hari terkungkung pergerakan ekonominya. Makanya di tengah PPKM Mikro ini kita beri kesempatan agar night market ini bisa menghidupkan ekonomi rakyat kembali,” tegasnya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.